Pemerintah Aceh Fasilitasi Pemulangan Warga yang Meninggal di Jakarta
Font: Ukuran: - +
Tim BPPA saat memfasilitasi pemulangan jenazah almarhum Muhammad Noval (44) masyarakat Pidie meninggal dunia di Jakarta yang hendak dipulangkan ke Aceh, Jakarta Selatan, Jumat (26/3/2021). [Foto: BPPA/Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Aceh kembali memfasilitasi pemulangan seorang warga Aceh yang meninggal dunia di Jakarta. Adalah almarhum Muhammad Noval (44) masyarakat Pidie yang meninggal dunia di tempat kediamannya di kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Kebon Pala, Jakarta Selatan, Jumat (26/03/2021).
Almarhum yang berasal dari Gampong Garot, Kecamatan Indra Jaya, Pidie, menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Jalan Karang Pola 2 Dalam RT 01 RW 09 No. 55, Kelurahan Jati Padang, sekitar pukul 17.30 WIB.
Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan jenazahnya ke Aceh yang dilaksanakan pada Sabtu (27/03/2021) hari ini.
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almuniza Kamal S.STP, M.Si, mengatakan jenazah akan diberangkatkan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 07.30 dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
“Insya Allah, sesampainya di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, akan ada ambulans yang akan menjemput dan mengantarnya hingga ke kampung halamannya di Garot, Pidie,” kata Almuniza, pagi tadi.
Ia mengatakan, dari data yang ada, almarhum Muhammad Noval terhitung sebagai kaum tak mampu. Sesuai dengan amanah Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pemulangan jenazah warga Aceh yang kurang mampu di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya akan difasilitasi oleh Pemerintah Aceh. Karena itu lah sesuai permintaan keluarga, BPPA menginisiasi pemulangan jenazah Muhammad Noval.
Dalam hal ini, kata Almuniza, Pemerintah Aceh turut menyampaikan duka cita, dan mendoakan almarhum serta keluarga yang ditinggalkan agar tetap tabah.
“Semoga almarhum bapak Muhammad Noval ditempatkan di syurganya Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah menerima musibah ini,” ujarnya.
Sementara, Ketua Taman Iskandar Muda (TIM) cabang Pasar Minggu, Saiful mengatakan, sebelum meninggal, almarhum sudah menderita stroke sekitar dua tahun lalu.
“Selama sakit, almarhum tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Sehingga ia harus menghentikan aktifitas usaha percetakannya sendiri di Jalan Haji Nawi, Cipete, Kebayoran Baru, yang selama ini dia kelola,” kata Saiful.
Almarhum yang sudah berpisah dengan isterinya, kata Saiful, hanya tinggal bersama seorang anaknya di rumah keluarganya di kawasan Pasar Minggu.”Jadi selama ini ia hanya dirawat oleh keluarganya,” katanya.
Ia menyebutkan, selama hidup almarhum orangnya sangat baik, ramah dan berjiwa sosial. Apalagi sesama masyarakat Aceh di Jakarta. “Ia juga bagian dari anggota kita di paguyuban Aceh di Jakarta, yaitu di TIM cabang Pasar Minggu,” sebutnya.
Saiful yang mewakili keluarga almarhum, dan juga Paguyuban Taman Iskandar Muda Pasar Minggu menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, terutama Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, karena sudah membantu memfasilitasi pemulangan jasad almarhum ke Aceh.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada Gubernur Aceh yang telah menjalankan program ini, juga kepada BPPA di Jakarta. Program ini sangat membantu masyarakat Aceh kurang mampu di Jakarta. Apresiasi kami kepada Pemerintah Aceh,” kata Saiful.[]
- Gubernur Nova Apresiasi Ketua KPK Bantu Sukseskan Pengalihan Aset di Aceh
- Pemerintah Aceh Targetkan MCP 2021 Pada Level 80,15 Persen
- Gubernur Nova Minta Disdukcapil Kerja Maksimal Rekam Data Kependudukan di Aceh
- Gubernur Ajak Perbankan Syariah Sediakan Fasilitas dan Layanan Bagi Eksportir dan Importir di Aceh