kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemenang Lomba Debat Kebangsaan Terima Anugerah Wali Nanggroe

Pemenang Lomba Debat Kebangsaan Terima Anugerah Wali Nanggroe

Minggu, 24 November 2019 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wali Nanggroe menyematkan Pin Medali Anugerah Wali Nanggroe kepada pemenang lomba debat kebangsaan.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Nanggroe Aceh Malik Al Haytar memberikan penghargaan "Anugerah Wali Nanggroe" kepada para pemenang Lomba Debat Kebangsaan. 

Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Wali Nanggroe pada Sabtu (23/11/2019) di Kompleks Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.

Mereka yang menerima penghargaan Anugerah Wali Nanggroe ini merupakan para pemenang Lomba Debat Kebangsaan, dalam rangka Universitas Syiahkuala (Unsyiah) Fair 14 Tahun 2019 yang digelar beberapa waktu lalu.

Untuk kategori sekolah menengah, pemenang lomba yang mendapat Anugerah Wali Nanggroe adalah regu dari SMA 3 Banda Aceh terdiri dari Arif Rahman Risqullah, Nazira Al-Maqfirah, dan Rahmat Farhan. Sedangkan kategori mahasiswa regu dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh terdiri dari Muhammad Iqbal, Sinta Putri, dan Mahlil Ridwan.

Pada acara seremoni pemberian Anugerah Wali Nanggroe, turut hadir pula perwakilan dari BEM Unsyiah, yaitu Rifqi Ubai Sulthan selaku Ketua Panitia Unsyiah Fair 14 sekaligus Wakil Ketua BEM Unsyiah 2019, Sumardi sebagai Sekjend BEM Unsyiah, Habib Mustofa, Mulya Nisa, Nova Merida, Mizan Saddaq dan Sabrina Miranda.

Kepada penerima anugerah dan perwakilan BEM Unysiah yang hadir, Wali Nanggroe berpesan agar para mahasiswa giat melakukan kajian hukum, misalnya menggali lebih jauh prinsip hukum syariah yang dapat diterapkan di Aceh melalui qanun. 

"Salah satunya, Aceh baru saja mengesahkan Qanun Perlindungan Satwa yang memberi sanksi hukum cambuk kepada pelanggar qanun tersebut," kata Wali Nanggroe.

Wali Nanggroe juga mengatakan bawah Hukum Syariah menerapkan prinsip transparansi yang berkepastian hukum. Syariah bukan sebatas urusan busana, tetapi lebih luas dari itu.

"Termasuk pemenuhan basic needs, kegiatan perbankan, ekonomi global, bisnis, investasi, teknologi, planning and environment, trading and investmen, government and international relationship. Karena Islam adalah rahmatan lil'alamin, harus diterapkan secara kaffah."

Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga menekankan perlunya pengelolaan lingkungan hidup baik terhadap ekosistem dapat lestari dan memberi manfaat bagi rakyat Aceh.

"Mewakili para pemenang debat dan mahasiswa yang hadir hari ini, bagi kami, pemberian Anugerah Wali Nanggroe serta diterima berdiskusi secara terbuka oleh Wali Nanggroe merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan. Apa yang kami terima hari ini insya Allah akan menjadi motivasi sebagai generasi muda untuk membangun Aceh ke depan," kata Rifqi.(rls)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda