kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pelestarian Lingkungan di Gayo akan Jadi Bahan Mulok

Pelestarian Lingkungan di Gayo akan Jadi Bahan Mulok

Rabu, 24 Oktober 2018 11:07 WIB

Font: Ukuran: - +

 Foto: Humas Kab. Bener Meriah

DIALEKSiS.COM | Banda Aceh - Penyelamatan Hutan dan Lingkungan di Gayo meliputi 4 Kabupaten (Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara) membuahkan hasil dan direncanakan akan dijadikan sebagai bahan ajar Muatan Lokal (Mulok) di 4 Kabupaten itu.

Badrul Irfan, Sekretaris Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) mengatakan, "Hasil penelitian yang telah dilaksanakan itu bertujuan untuk mendokumentasikan tentang penerapan nilai Adat Gayo dalam melestarikan lingkungan." 

Ia menambahkan, sebelumnya Focus Group Discussion (FGD) itu telah dilaksanakan beberapa kali di Wilayah Tengah Aceh guna untuk menerima masukan-masukan dari Majelis Adat yang ada di 4 Kabupaten (Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara), Akademisi, Tokoh masyarakat dan tokoh adat. 

"Tujuanya untuk mendokumentasikan sehingga masalah ini tidak tergerus oleh perkembangan jaman, hasilnya nanti akan diwujudkan dalam bentuk Buku sekaligus akan dibuatkan Modul untuk menjadi Muatan Lokal (Mulok) untuk tingkat SLTP sederajat untuk 4 Kabupaten yang dimaksud," ungkap Badrul, Selasa (23/10) usai FGD berlangung di Hotel Grand Arabia, Banda Aceh. 

Tambahnya lagi, dalam waktu dekat pihaknya akan langsung mencetak buku, membuat modul sekaligus Rencana Program Pembelajaran (RPP) ditingkat SLTP sederajat.

"Kami masih membutuhkan kata pengantar dari Bupati Aceh Tengah selaku tuan rumah dalam penelitian ini dan dukungan penuh untuk menjadikan hasil penelitian ini menjadi Muatan Lokal disekolah," tambah Badrul. 

Sementara itu Dr.Joni.MN.M.Pd.BI dalam kesempatan itu memaparkan langsung hasil penelitian yang telah ia laksanakan dibeberapa wilayah di Kabupaten Aceh Tengah terkait penerapan nilai Adat Gayo "Tetah Tentu" dalam melestarikan Hutan dan Lingkungan di Negeri penghasil Kopi Arabika itu. 

Hasil penelitian itu kata Dr.Joni didapatkan dari sumber yang berkompeten, sangat mengetahui tentang hutan dan lingkungan, baik mereka yang berdampingan langsung dengan hutan dan Danau Lut Tawar. 

"Isi buku ini bersumberkan dari hasil penelitian yang mengkaji tentang tatanan pelestarian hutan dan lingkungan, yakni bagaimana Nilai Adat Gayo dalam melindungi dan Melestarikan Hutan serta lingkungan, tujuannya supaya dapat meminimalisir kerusakan hutan selama ini yang telah banyak terjadi musibah-musibah longsor, sawah kekeringan dan pembalakan hutan dimana-mana." Ujar pria yang kerap disapa Aman Rima itu . 

Peneliti menemukan temuan terkait hutan dan lingkungan itu diantaranya, "Lantak-Luluh yaitu merealisasikan sistem nilai Tata Laku, Perlu-Tentu" merealisasikan nilai Tata Laksana, Lantak Luluh-Jege Peral yaitu meralisasikan nilai Tata Kelola dan Layak-Laku yaitu merealisasikan sistem nilai Tata Tertib. (Humas Kab. Bener Meriah)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda