Pasien Covid-19, Prof Farid: Masyarakat Bantu Santuni Bukan Jauhi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Prof Farid Wajdi Ibrahim mengatakan, beberapa kasus di Aceh saat ada pasien yang melakukan isolasi mandiri atau salah seorang positif Covid-19, bukan disantuni malah dijauhi.
"Ada keluarga penyintas yang bercerita ke saya sambil menangis, lebih sebulan sudah kena Covid-19 tapi tidak mendapat perhatian. Bukan begitu caranya," jelas Prof Farid saat berkunjung ke Ruang Redaksi Dialeksis.com, Selasa (17/11/2020).
Ia menjelaskan, memang bila suatu keluarga ada yang positif Covid-19, masyarakat harus menjaga protokol kesehatan dan tidak boleh melakukan kontak, namun kalau menyantuni seperti mengirimkan makanan dan bantuan tetap bisa dilakukan.
"Mirisnya, ada beberapa kasus mereka yang terkena Covid-19 dijauhi. Tidak dibantu atau disantuni seperti mengirim sesuatu yang bisa membantu mereka di sana. Aparat gampong harus bergerak kalau ada kasus seperti ini, jangan biarkan mereka yang isolasi diri tambah sengsara," ujar Prof Farid.
"Bahkan ada kasus yang sudah sebulan lebih terkena Covid-19, masyarakat malah benar-benar menjauhi keluarga tersebut. Padahal masa isolasi kan hanya dua pekan saja, tidak boleh begitu" tambahnya.
Kemudian mantan Rektor UIN Ar-Raniry itu juga meminta masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti semua aturan yang berkaitan dengan pencegahan Covid-19.
"Kalau ada keputusan dari pemerintah, kita patuhi. Usaha pencegahan, harus kita hormati dan hargai walau tak sesuai keinginan kita. Hindari segala hal yang memang dilarang agar tidak memunculkan masalah baru," pungkasnya.