Pasien Covid-19 Lampaui Puncak Kurva Tahun Lalu, RSUDZA Nyaris Penuh
Font: Ukuran: - +
Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh nyaris penuh. Pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang kini dirawat di rumah sakit rujukan utama provinsi Aceh itu sudah mencapai 76 orang. Sementara itu, penderita Covid-19 bertambah lagi lima orang, sembuh 18 orang, dan tiga orang meninggal dunia di Aceh.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada awak media massa di Banda Aceh, Jumat (14/5/2021).
“Informasi Wakil Direktur SDM di RSUDZA, dr Arifatul Khorida, MPH, waktu kami berkunjung kemarin, puncak pasien Covid-19 tahun lalu sebanyak 75 orang. Artinya jumlah yang dirawat saat ini melampaui puncak kurva itu,” jelasnya.
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu mengatakan, tempat tidur (bed) yang tersedia untuk perawatan pasien Covid-19 di RSUDZA Banda Aceh sudah terisi sekitar 62,96 persen, sejak tadi siang. Saat rilis ini dibuat mungkin pasien Covid-19 di RSUDZA sudah bertambah lagi, katanya.
Kemudian SAG mengatakan, berdasarkan data yang diterima dari Kepala Bidang Pelayanan Medis, Dr dr Novina Rachmawati, M.Si.Med, Sp.THTKL,FICS, RSUDZA memiliki 108 bed perawatan bagi pasien-pasien rujukan Covid-19 dari suluruh Aceh.
Di Ruang RICU (Respiratory Intesive Care Unit) tersedia 12 bed dan delapan di antaranya sudah terisi pasien Covid-19. Di ruang RHCU (Respiratory High Care Unit) tersedia 20 bed dan sudah terisi 16 pasien.
Sementara di Ruang Rawat PINERE 1 sudah terisi penuh dari 15 bed yang tersedia. Ruang PINERE IV sudah terisi empat pasien dari 11 bed yang ada di sana. Sedangkan di Ruang Isolasi PINERE sudah diisi 33 pasien dari 50 bed yang disediakan, rincinya.
“Kondisi dan availability rumah sakit rujukan utama tersebut hendaknya menjadi alarm bagi manajemen RSUD kabupaten/kota agar makin meningkatkan selektifitas rujukan ke RSUDZA, dan juga mengoptimasi ruang perawatan yang dimilikinya,” katanya.
SAG mengatakan, selektifitas tersebut seyogyanya tidak menghambat pelayanan kepada pasien sesuai kebutuhan medisnya. Selektifitas rujukan dimaksud untuk merujuk pasien yang tepat pada waktu yang tepat, jelasnya.
Menurut Juru Bicara yang juga Epidemiolog itu, informasi daya dukung dan daya tampung RSUD di daerah sangat penting diketahui di masa pandemi Covid-19 ini. Bila kasus baru terus melonjak dan tak terkendali, sistem pelayanan rumah sakit akan jebol, dan kasus jebolnya sistem pelayanan rumah sakit pernah terjadi di Wuhan, Tiongkok, dan juga di India.
“Ratusan pasien Covid-19 terlantar di luar rumah sakit dan tidak tertangani di India baru-baru ini, dan petaka itu jangan sampai terjadi di Aceh. Mari terapkan protokol kesehatan untuk keselamatan bersama,” himbaunya.
Kasus akumulatif
Selanjutnya, seperti biasa, SAG melaporkan data akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per 14 Mei 2021. Jumlah kasus Covid-19 secara akumulatif telah mencapai 11.157 kasus/orang. Para penyintas, yang sembuh dari Covid-19 sebanyak 10.223 orang. Pasien masih dirawat 1.444 orang, dan penderita yang meninggal dunia sudah mencapai 490 orang.
Data akumulatif tersebut sudah mencakup penambahan lima kasus konfirmasi baru Covid-19 selama waktu 24 jam terakhir, pasien yang sembuh sebanyak 18 orang, dan tiga orang yang dilaporkan meninggal dunia.
Kasus-kasus konfirmasi positif hari ini meliputi warga Banda Aceh tiga orang, warga Pidie satu orang, dan satu lagi kasus positif baru warga dari luar daerah.
Sementara itu, 18 penderita Covid-19 dinyatakan sembuh, yakni warga Bireuen sebanyak tujuh orang, warga Aceh Tamiang dan Pidie sama-sama lima orang. Sedangkan satu orang lagi warga Kota Sabang.
Sedangkan tiga orang yang dilaporkan meninggal dunia dalam waktu 24 jam terakhir masing-masing satu warga Aceh Tamiang, satu orang warga Pidie, dan satu orang lagi warga Kota Banda Aceh.
“Hari ini bertambah tiga orang lagi meninggal dunia dengan status terkonfirmasi Covid-19 di Aceh,” tuturnya.
Lebih lanjut ia laporkan kasus probable yang secara akumulatif sebanyak 724 orang, meliputi 635 orang sudah selesai isolasi, 12 orang isolasi di rumah sakit, dan 77 orang meninggal dunia. Kasus probable merupakan kasus-kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, urai SAG.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.004 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 8.782 orang, sedang isolasi di rumah 150 orang, dan 74 orang sedang isolasi di rumah sakit, tutupnya []