Beranda / Berita / Aceh / Gubernur dan Pimpinan DPRA Kunjungi RICU Pinere RSUDZA

Gubernur dan Pimpinan DPRA Kunjungi RICU Pinere RSUDZA

Senin, 10 Mei 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Gubernur Aceh Nova Iriansyah, bersama Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin, Wakil Ketua DPRA Hendra Budian, serta Inspektur Aceh, Zulikifli dan Karo Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, saat berkunjung ke Ruang Pinere RSUDZA, Banda Aceh, Senin (10/5/2021) tengah malam. [Foto: Humas Aceh]



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, bersama Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin dan Wakil Ketua DPRA Hendra Budian pada Senin (10/5/2021) tengah malam datang berkunjung ke ruang Pinere Rumah Sakit Lapangan Rujukan Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA).

Kunjungan Gubernur dan DPRA untuk memberi semangat para tenaga kesehatan (Nakes) yang sedang bertugas di tengah trend naiknya kasus baru Covid-19.

Selain DPRA, Gubernur turut didampingi oleh Inspektur Aceh Zulkifli dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto. Tiba tepat pukul 00.00 Wib dini hari, Gubernur Aceh baru meninggalkan RICU Pinere tepat pukul 01.40 Wib.

“Tetap semangat jaga kesehatan, apa yang diperlukan untuk menopang kinerja Bapak dan Ibu sekalian, silahkan diberitahukan kepada kami melalui Direktur. Bapak dan Ibu adalah ujung tombak dalam upaya kita memerangi pandemi Covid-19, tentu kami akan selalu memberi perhatian khusus untuk para Nakes,” ujar Gubernur.

“Saat ini 12 ruang RICU penuh Pak, dan yang masuk pun kondisinya lumayan parah, tidak seperti di saat awal kasus Covid-19 meningkat dulu,” ujar salah seorang petugas yang sempat berdialog dengan Gubernur terkait proses penanganan layanan kesehatan.

Dari ruang kontrol, Gubernur memantau satu-persatu pasien melalui CCTV dan sempat menyemangati salah satu pasien dengan interkom. 

“Tetap semangat Ibu, tim medis selalu memantau perkembangan Ibu, baik dari ruang kontrol maupun memantau langsung ke ruangan,” kata Gubernur menenangkan.

Sementara itu, dr Heri Prianto SpP menjelaskan, kondisi pasien dipantau secara realtime melalui monitor oleh para petugas di ruang kontrol.

“Kondisi pasien dipantau secara realtime dari ruang kontrol ini Pak. Jadi, apa yang terlihat pada layar di ruang ini adalah kondisi medis real para pasien. Oleh karena itu, petugas piket di ruang kontrol ini tidak boleh tertidur Pak, karena harus terus memantau kondisi pasien dan segera memberikan penanganan medis sesuai indikator yang tertera pada monitor di ruang kontrol ini Pak,” ujar dokter spesialis paru itu.

Dr Heri juga menjelaskan, saat ini 12 ruang Respiratory Intensif Care Unit (RICU) telah terisi penuh.

Sebagai upaya antisipasi dan mengetahui jenis virus yang saat ini berkembang di Aceh, dalam kesempatan tersebut, dr Heri juga menyampaikan pentingnya pemeriksaan sampel, baik dari penyintas maupun dari individu yang sudah mendapatkan suntikan vaksin.

“Sebagai upaya antisipasi, saat ini yang harus kita lakukan adalah mencari relawan untuk diambil sampelnya dan kita periksa ke lab di Jakarta Pak. Dengan demikian, kita akan mengetahui apakah ada Covid-19 varian baru yang sudah menginfeksi di Aceh. Ini penting dan harus segera kita lakukan Pak,” ujar Heri.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur menginstruksikan RSUDZA untuk berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait dan segera mengambil tindakan cepat agar upaya deteksi varian baru segera dilakukan.

“Segera koordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya, karena upaya deteksi dini tentu harus kita laksanakan secepatnya. Semakin cepat kita deteksi, maka semakin cepat pula upaya pencegahan yang bisa kita rumuskan,” ujar Nova.

Sementara itu, menanggapi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini, Karo Humpro Setda Aceh Muhammad Iswanto kembali mengingatkan dan mengajak masyarakat Aceh untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehari-hari.

“Kurvanya sedang tidak baik, saat ini 12 ruang RICU terisi penuh. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terus jalankan 6M dalam keseharian. Dan, terkait mudik, mari kita patuhi bersama imbauan Pemerintah, tunda mudik tahun ini, sebagai bagian dari upaya kita memutus mata rantai penyebaran covid-19. Insya Allah, dengan kerja sama dan sama-sama bekerja, maka upaya pencegahan dan penanggulangan covid-19 bisa lebih baik lagi,” pungkas Iswanto. [HA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda