Pandemi Covid-19, Transaksi Pasar Hewan Bireuen Menurun
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
Suasana pasar hewan di Pasar Geulumpang Payong, Bireuen, Sabtu (17/10/2020). [Foto: Fajrizal/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia sejak Maret 2020 tak hanya berpengaruh pada sektor pariwisata dan usaha dagangan. Pandemi Covid-19 juga memberi dampak disektor peternakan.
Transanksi jual beli hewan di Pasar Geulumpang Payong, Bireuen dikabarkan menurun dratis. Hal ini sebagaimana disampaikan pedagang lembu, Jamil. Ia mengatakan sejak pandemi corona, hewan ternak miliknya saat dibawa ke pasar kurang laku.
"Biasanya setiap sabtu pekan terjual dua lembu dengan harga variasi," kata Jamil, Sabtu (17/10/2020) saat ditemui di pasar hewan.
Menurutnya, penyebab lembu kurang laku lantaran banyak pedagang dari luar tak turun ke pasar hewan Bireuen. Apalagi harga jual lembu mahal dan daya beli masyarakat berkurang.
"Biasanya ada pedagang dari Medan, Aceh Besar, Takengon. Mereka turun ke pasar hewan Bireuen membeli lembu. Namun selama Covid-19, pedagang dari luar daerah tak datang ke pasar hewan Bireuen," jelas pedagang lembu asal Juli ini.
Menurutnya harga lembu saat ini meski pandemi Covid-19 masih mahal. Kalau bobot lembu 100 Kg lebih harga ditaksir mencapai Rp 18 juta. Begitu juga sebaliknya, tergantung berat lembu dan jenis lembu. (Faj)