Pamhut Aceh, Prof Abubakar: Perlu Dimaksimalkan dan Layak Diberi Perhatian
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Prof. Dr. Abubakar
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim Pengamanan Hutan (Pamhut) di Provinsi Aceh memberikan kontribusi cukup baik dalam melindungi dan memelihara keberlanjutan hutan-hutan di daerah ini.
Dengan sebanyak 1.687 anggota Pamhut yang tersebar di seluruh Aceh, mereka menjaga dan mengamankan lahan hutan seluas 3,5 hektar dengan penuh dedikasi dan keberanian.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Prof. Dr. Abubakar mengatakan, penting peran Pamhut dalam ekosistem Aceh. Ia menekankan perlunya perhatian serius dari pemerintah terhadap Pamhut, serta potensi besar yang dapat dihasilkan oleh tenaga mereka dalam menjaga kelestarian hutan-hutan Aceh.
"Pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih besar dan memaksimalkan tenaga Pamhut ini, karena kontribusi yang mereka berikan sangat berdampak pada keamanan dan kelangsungan hutan di Aceh. Hutan-hutan kita bukan hanya sumber kekayaan alam, tetapi juga habitat bagi beragam flora dan fauna yang perlu dilindungi,” kata pria yang akrab disapa Prof Abu.
Menurutnya Pamhut telah menjadi garda terdepan dalam melawan ancaman kerusakan hutan yang dapat merusak lingkungan dan dampaknya terhadap iklim global.
Dengan memiliki anggota yang tersebar di seluruh wilayah Aceh, Pamhut mampu mendeteksi, mengatasi, dan mencegah kegiatan ilegal seperti illegal logging, perburuan liar, dan aktivitas merusak lainnya yang dapat mengancam ekosistem hutan.
Dalam menghadapi berbagai tantangan yang terus berkembang, pemerintah Aceh diharapkan untuk terus berinvestasi dalam peningkatan kualitas anggota Pamhut melalui pelatihan, peralatan yang memadai, serta dukungan finansial yang memadai.
“Keberhasilan Pamhut dalam menjaga kelestarian hutan Aceh memiliki implikasi positif yang melampaui batas wilayah, berkontribusi pada upaya pelestarian bumi secara keseluruhan,” katanya.
Lebih lanjut Prof Abu mengatakan, dalam rangka mencapai tujuan tersebut, peran serta masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya juga menjadi kunci.
“Pentingnya Pamhut dalam menjaga hutan Aceh tidak bisa diabaikan. Dengan kesadaran akan keberhargaan lingkungan alam dan ekosistem yang ada, pemerintah dan masyarakat Aceh dapat bersama-sama mewujudkan visi keberlanjutan yang lebih baik bagi wilayah ini,” katanya.