Beranda / Berita / Aceh / Paket Bermasalah Pengawasan Jalan Segmen 1 Peureulak-Lokop Dapat Disurati ke APIP

Paket Bermasalah Pengawasan Jalan Segmen 1 Peureulak-Lokop Dapat Disurati ke APIP

Senin, 21 Februari 2022 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fatur

Tangkapan Layar Hasil Evaluasi Paket Pengawasan Peningkatan Jalan Peureulak - Lokop - Batas Gayo Lues segmen 1 yang dimenangkan PT Yodya Karya. [Foto: Dialeksi.com/Tangkapan Layar]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Paket pengawasan proyek peningkatan Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo segmen 1 yang dimenangkan oleh PT Yodya Karya pada Agustus 2021 lalu seperti adanya kejanggalan.

Kejanggalan tersebut terlihat dalam proses tender yang dapat diakses di laman LPSE Aceh dengan alamat https://lpse.acehprov.go.id/eproc4/lelang/32872106/pengumumanlelang.

Paket Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Peureulak - Lokop - Batas Gayo Lues Segmen 1 senilai Rp. 6.057.000.000,00 itu awalnya diikuti oleh 87 perusahaan. Dalam perjalanan hanya menyisakan 7 (Tujuh) perusahaan saja yang dianggap layak untuk mengikuti proses lanjutan, diantaranya PT Yodya Karya, PT Pratama Karya Mandiri, dan Buana Archicon.

Namun anehnya, PT Yodya Karya keluar sebagai pemenang. Padahal Yodya Karya hanya memiliki nilai Skor Kualifikasi 85.0, Skor Pembuktian 85.0 dan tiba-tiba Skor Teknisnya melejit sendiri menjadi naik 91.74.

Sementara itu, perolehan skor PT Pratama Karya Mandiri, memiliki Skor Kualifikasinya 95.0 dan Skor Pembuktiannya 95.0 dan anehnya Skor Teknisnya merosot tajam menjadi 83.11.

Perusahaan lainnya, Buana Archicon juga mengalami penurunan Skor Teknis yang patut menimbulkan tanda tanya. Buana Archicon awalnya mengantongi Skor Kualifikasi 95.0 dan Skor Pembuktian 90.0, namun Skor Teknisnya juga ikut merosot menjadi ke angka 87.15.

Hal ini menjadi tanda tanya besar ketika melihat skor teknis milik PT Yodya Karya yang melejit sendiri secara drastis ke angka 91,74. Sementara itu kedua perusahaan lainnya malah merosot jauh dibawahnya. Padahal skor kualifikasi dan skor pembuktian PT Yodya Karya kalah jauh dari perusahaan PT Pratama karya Mandiri dan Buana Archicon.

Oleh karena itu, maka sudah tercium aroma tak sedap disitu. Terkait hal ini, Koordinator LPLA, Nasruddin Bahar saat diminta tanggapan oleh Dialeksis.com, Senin (21/2/2022) dengan tegas mengatakan bahwa disitu sudah tercium adanya permainan dengan jelas.

“Itu semua kan ada tata caranya, cara menilainya, kualifikasinya, jadi hasil angka itu harus dibuktikan tidak boleh asal mengeluarkan suka-suka begitu,” jelasnya kepada Dialeksis.com, Senin (21/2/2022).


Foto: Koordinator Lembaga Pemantau Lelang Aceh (LPLA), Nasruddin Bahar.

Dalam hal ini, Nasruddin mengatakan, jika memang ada yang merasa dirugikan, bisa saja pihak dirugikan menyurati Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melakukan uji forensik.

“Karena itu sudah jelas ada permainan, dalam hal ini juga patut kita pertanyakan,” pungkasnya. [ftr]


Keyword:


Editor :
Zakir

riset-JSI
Komentar Anda