Pakai Teknologi Panel Surya, LPPM USK Buat Alat Pengusir Hama Babi bagi Petani
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
[Foto: Dok. LPPM USK]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Petani di Aceh merupakan salah satu aktor penting dalam memenuhi kebutuhan pangan. Namun, apa daya jika hama menyerang lahan mereka, tentu hal ini akan merusak sistem produksi yang ada di kebun dan akan membuat para petani merugi dan tak bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Menanggapi itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala (USK) melahirkan terobosan baru untuk mengatasi gangguan hama salah satunya adalah Babi hutan.
Salah satu tim LPPM USK, Dr Ir Syarizal Fonna, ST, MSc ketika diwawancara Dialeksis.com, Senin (31/10/2022) melalui via telepon mengatakan menanggapi banyak keluhan para petani di Aceh Besar maka tercipta alat pengusir hama Babi dengan menerapkan Teknologi Panel Surya.
Dia mengatakan, untuk komponen dasarnya ini banyak tersedia di pasar, jadi tinggal dibeli sesuai dengan keinginan saja.
“Alat yang kita buat ini kita terapkan dari panel surya, kemudian panel surya ini akan mengalirkan listrik arus searah yang nanti akan disimpan di Baterai. Baterainya bisa pakai baterai mobil atau sepeda motor, tergantung kebutuhannya dan luas lahan kebunnya, terakhir nanti ada namanya Electric Fence Energizer,” jelasnya.
[Foto: Dok. LPPM USK]Lanjutnya, Electric tersebut yang akan mengalirkan arus searah ini ke pagar listriknya. “Jadi pagar ini akan mengelilingi lahan. Dan efek daripada alat ini hanya efek kejut saja, tidak mematikan,” katanya.
Dia mengatakan alat tersebut diaplikasi di Jantho Baru. “Sejauh yang kita lihat itu, alat yang digunakan oleh petani itu langsung listrik dari PLN, dan itu sangat berbahaya, memang ada petunjuk kalau alat tersebut ini aktif. Namun, tetap saja ini akan sangat berbahaya, karena kalau ternak bisa mati, kena orang juga bisa musibah,” ungkapnya.
Selanjutnya » Oleh karena itu, dia mengatakan, berdasa...