Beranda / Berita / Aceh / Diare Sebabkan Kematian Anak dan Balita, Ini Harapan Dinkes Aceh Besar

Diare Sebabkan Kematian Anak dan Balita, Ini Harapan Dinkes Aceh Besar

Kamis, 27 Oktober 2022 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Dinkes Aceh Besar. [Foto: acehbesarkab.go.id]

DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Neli Ulfiati SKM MPH mengatakan penyakit diare merupakan penyebab nomor satu kematian pada anak dan balita.

"Mencegah lebih baik, karena diare penyebab nomor satu kematian anak dan balita," kata Neli pada rapat monitoring dan evaluasi Program Diare di Permata Hati Hotel, Kamis (27/10/2022).

Ia menyebutkan kasus Penyakit diare di Kabupaten Aceh Besar per September 2022 mencapai 3541 kasus. Dengan kasus tertinggi yaitu di Kecamatan Ingin Jaya dengan angka mencapai 48,16 persen

Untuk itu, Neli mengajak masyarakat agar dapat mengendalikannya bersama dengan mencegah diare seperti memastikan air dan makanan bersih hingga matang, menjaga kebersihan lingkungan, membiasakan anak mencuci tangan, dan memberikan anak vaksin rotavirus.

"Kita harus lakukan langkah pencegah dengan membiasakan hidup pada lingkungan bersih," harapnya kepada petugas kesehatan dan masyarakat.

Ia menambahkan tingginya kematian karena diare menjadi masalah yang harus kita perhatikan, sehingga tata laksana penanganan diare dilakukan harus sesuai standart dengan pemberian oralit dan zink pada balita yang terkena diare.

Berdasarkan Riskesdas 2018 penggunaan oralit dan zink pada balita di masyarakat masih sangat rendah, maka fokus penanganan diare ini dengan pemberian oralit dan zink pada balita yang sakit.

"Untuk itu ia berharap peran aktif masyarakat sendiri sangat dibutuhkan sebagai langkah untuk pencegahan dan penanganan bersama," pintanya.

Kegiatan tersebut dibekali oleh Kemenkes RI drg. Antoni Azarsyah. MKM, Dinas Kesehatan Aceh dr. Ratna Yusnita Nyakpa. Turut dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Eddy Purwanto beserta staf P2P Dinas Kesehatan Aceh Besar.[]

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda