Beranda / Berita / Aceh / Olahraga Diminati di Indonesia, Namun Sport Science Langka di Aceh

Olahraga Diminati di Indonesia, Namun Sport Science Langka di Aceh

Sabtu, 28 Januari 2023 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Alumni Ilmu Keolahragaan (Sport Science) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Mohd Chandra Adliansyah SOr. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Alumni Ilmu Keolahragaan (Sport Science) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Mohd Chandra Adliansyah Sor mengatakan, ilmu keolahragaan atau sering disebut dengan Sport Science yang dimaksud bukanlah jurusan olahraga yang berbasis keguruan, melainkan ilmu keolahragaan murni ataupun non kependidikan.  

Jurusan ini, kata dia, biasanya akan mengisi sumber daya manusia dibidang olahraga di pemerintahan, lembaganya seperti Dispora, KONI, maupun kepengurusan cabang cabang olahraga yang ada di Aceh. Langkanya jurusan Sport Science di Aceh salah satunya disebabkan oleh tidak ada jurusan Sport Science diperguruan tinggi di Aceh.

“Bahkan perguruan tinggi ternama di Aceh seperti Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry belum memiliki jurusan Ilmu Keolahragaan atau yang sering disebut dengan Sport Science. Hal ini bertentangan dengan jumlah peminat jurusan olahraga di Aceh,” ujar Mohd Chandra kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (28/1/2023).

Mohd Chandra mengatakan, peminat Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) USK meningkat tajam pada tahun 2014 ini. Jumlah peserta yang melamar Prodi Penjaskesrek tahun 2021 mencapai 974 orang. Sedangkan tahun lalu hanya sekitar lima ratus orang pelamar.

Namun sayang, kata dia, itu adalah jurusan olahraga pendidikan, bukan jurusan olahraga non kependidikan. Sudah saatnya pemerintah berkerjasama dengan Universitas-Universitas memerhatikan kelangkaan jurusan tersebut.

“Karena ketika dibukanya tes Pegawai Negeri Sipil, sangat kurang pengikut jurusan tersebut, bisa dibilang dibeberapa kabupaten/kota di Aceh hanya 1-5 orang pengikut jurusan Ilmu Keolahragaan. Hal ini disebabkan kurangnya lulusan Sport Science yang ada di Provinsi Aceh,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah perlu memerhatikan ataupun upgrade terhadap perkembangan zaman, sudah saatnya jurusan Sport Science ini ada di perguruan tinggi Aceh, guna untuk memperkuat kembali sumber daya manusia dibidang pakar olahraga di provinsi Aceh, mengigat juga kedepan Aceh dipercayai sebagai tuan rumah PON 2024.

“Tentu perlu banyak sekali sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan khususnya yang mengerti olahraga untuk memanajemen event berskala nasional itu,” ungkapnya.

Sebagai salah satu lulusan Sport Science di Aceh yang tergolong langka tersebut akan sedikit menginformasikan tentang jurusan Sport Science dan pentingnya jurusan tersebut ada di Aceh. Apa itu Sport Science? Definisi Sport Science adalah Ilmu keolahragaan yang berpengatuhuan secara sistematis dan terstruktur tentang fenomena olahraga yang dibangun melalui proses penelitian ilmiah. Sebagai disiplin ilmu tersendiri, cakupan penelitian ilmu keolahragaan dapat didasarkan pada studi ontologis, epistemologis dan aksiologis.

Ketika menempuh jurusan tersebut, apa saja ilmu dasar yang di dapatkan? Ketika seseorang menempuh pendidikan lanjutan di Sport Science, seseorang akan dibekali ilmu dasar olahraga antara lain: Perkembangan dan Belajar Motorik Dasar, Kecabangan Olahraga Atletik, Kecabangan Olahraga Senam, Bahasa Inggris, Olahraga Tradisional, Anatomi Manusia, Olahraga Kebugaran, Kecabangan Olahraga Renang, Kecabangan Olahraga Pencak Silat, Kecabangan Olahraga Sepak Bola, Aktivitas Ritmik, Management Olahraga dan Sport Centre, Fisiologi Dasar, Fisiologi Olahraga, Kecabangan Olahraga Bulu Tangkis, Kecabangan Olahraga Bola Voli, Gizi Olahraga (Sport Nutrition), Olahraga Adaptif, Kecabangan Olahraha Tenis, Analisis Mekanika Gerak, Olahraga Rekreasi, Kecabangan Olahraga Bola Basket, Sport Marketing, Masase Olahraga (Sport Massage), Sport Event Organizer, Tes dan Pengukuran Olahraga, Kondisi Fisik Dasar, Sosiologi Olahraga, Industri Olahraga, Olahraga Pertualangan, Fisioterapi dan Cedera Olahraga, Biomekanika Olahraga, Metodologi Penelitian Keolahragaan, Statistika, Kesehatan Olahraga, Ilmu Kepelatihan Olahraga, dan banyak ilmu ilmu dasar keolahragaan lainnya.

Apa saja yang membedakan dan membuat manarik dari jurusan Sport Science jika dibandingkan dengan jurusan olahraga pendidikan yang sudah ada di Aceh. Tidak berniat membandingkan untuk merendahkan, tetapi guna untuk memperkuat keilmuan olahraga yang ada di Aceh.

Kata dia, salah satu yang membuat menarik dari jurusan Sport Science ini adalah seseorang dituntut untuk menguasai teknologi olahraga. Seperti teknologi yang sudah diterapkan di negara luar. Ilmu dasar yang memperlajari itu seperti Analisis Mekanika Gerak dan Biomekanika Olahraga. Disitu kita diajarkan cara untuk menjadi seorang analis olahraga.

“Dengan cara yang dilakukan secara manual maupun dibantu dengan alat-alat telnologi olahraga. Alat teknologi olahraga tersebut seperti Bicycle VO2 Max untuk mengukur Daya tahan atlet. Alat mengukur kecepatan (busnell velocity), alat penghitung langkah (omron HJ-203), alat latihan (mini cone), motion analysis, High speed video camera, dan alat-alat teknologi olahraga lainnya. Katakanlah cabang olahraga sepak bola, sangat kurang bahkan tidak ada tenaga analisis didalam struktural tim coach sepak bola di Aceh,”ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, yang menganalisis permainan ataupun latihan atlet untuk membantu kinerja pelatih dalam menyusun atau memperbaiki progam latihan. Analisis sederhana bisa saya contohkan seperti berapa kali atlet melakukan kesalahan dalam passing saat bertanding, kesalahan drible, kesalahan heading, kesalahan kontrol, kesalahan menerapkan strategi atau taktik permainan untuk kemenangan, kesalahan finishing, dan berbagai analisis lainnya.

“Dengan menganalisis dan berbasis data, kita tentu bisa mengetahui kesalahan yang dilakukan atlet untuk performa berikutnya agar segera diperbaiki. Apakah penempatan kaki yang salah ketika passing mungkin dalam permainan sepak bola, tumpuan kaki yang tidak tepat, sehingga ini menjadi bahan untuk pelatih dalam menerapkan progam latihan kedepan,” jelasnya.

Kemudian hal menarik lainnya dalam ilmu Sport Science ini menurut Mohd Chandra adalah olahraga tidak hanya belajar tentang permainan yang sekarang banyak diminati oleh masyarakat saja, melainkan dalam ilmu Sport Science kita juga belajar tentang management olahraga, yang disitu kita lebih diajarkan kepada bagaimana cara memangemant klub olahraga secara baik, memanajemen organisasi olahraga seperti koni, dan memanajemen cara hidup untuk menjadi seorang atlet yang ideal. Sport Marketing, Industri Olahraga yang mengajarkan bagaimana cara untuk berbisnis dalam olahraga, menjual produk-produk olahraga dengan kreatifitas yang tinggi.

Contohnya seperti membuka konveksi jersey dengan brand sendiri untuk menandingi brand-brand luar negeri yang sekarang tidak asing bagi orang sekelas Nike, Adidas, Lotto, dan lainnya. Memberdayakan atlet yang berkualitas untuk bermain di klub luar negeri.

Dan pembuatan-pembuatan produk olahraga lainnya seperti sepatu, sendal, tas, topi dan lain-lain. Disana kita juga belajar Masase Olahraga (Sport Massage) salah satunya untuk membantu penyegaran pemulihan atlet. Sport Event Organizer untuk menjalanlan event-event olahraga. Olahraga Pertualangan untuk memanfaat olahraga alam yang ada di Aceh contohnya.

Fisioterapi dan Cedera Olahraga untuk menangani kebutuhan atlet. Dan Ilmu Kepelatihan Olahraga, untuk menyusun progam latihan dalam cabor cabor olahraga yang di geluti.

Sangat banyak manfaat belajar Sport Science untuk mengembangkan olahraga di Aceh. Saat ini Aceh belum memfasilitasi keilmuan tersebut untuk dipelajari oleh peminat olahraga di Aceh.

Jika melihat pulau Jawa, keilmuan ini sudah ada di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Negeri Jakarta yang juga sudah mempunyai Laboratorium Sport Science di Indonesia.

“Mungkin dalam hal ini pemerintah berkerjasama dengan perguruan tinggi dapat memberikan beasiswa kepada peminat olahraga Aceh atau memfasilitasi keilmuan Sport Science di Aceh dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang olaharaga, mengingat juga momentum Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di gelar di provinsi Aceh tentu membutuhkan sumber daya mansuia yang sangat banyak,” pungkasnya.(Akh)

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda