OCHA: Butuh Rp 83 Miliar untuk Tangani Pengungsi Rohingya di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Etnis Rohingya kembali terdampar di Pantai Kuala Gigieng Gampong Baro Kabupaten Aceh Besar, Minggu (8/1/2023). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Layanan informasi kemanusiaan yang disediakan oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), ReliefWeb menerangkan butuh dana sebesar USD 5,4 juta atau Rp 83 Milyar untuk memenuhi kebutuhan darurat para pengungsi Rohingya yang diturunkan di Provinsi Aceh, Indonesia.
"UNHCR, Badan Pengungsi PBB, dan IOM segera meminta dana sebesar USD 5,4 juta untuk memenuhi kebutuhan darurat para pengungsi Rohingya yang diturunkan di Provinsi Aceh, Indonesia," tulis layanan ReliefWeb yang dilansir media dialeksis.com, Rabu (20/12/2023).
Diketahui, Sebanyak 1,543 pengungsi Rohingya telah turun dari kapal di Aceh, Indonesia sejak 14 November 2023.
Hingga 12 Desember, total populasi Rohingya di Aceh, termasuk 179 orang yang turun dari kapal pada awal tahun, berjumlah sekitar 1,722 orang.
Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan sekitar 700 pengungsi saat ini masih terdampar di luar akomodasi yang ditentukan. Lebih dari 1.000 orang telah direlokasi ke tempat penampungan yang penuh sesak di Aceh.
Hal ini mengingat situasi di Myanmar saat ini, berlarut-larutnya pengungsi Rohingya di Bangladesh, dan datangnya musim kemarau dengan kondisi laut yang membaik.
OCHA juga memperkirakan akan lebih banyak lagi kelompok pengungsi Rohingya yang akan tiba di Aceh pada akhir bulan Maret 2024.
"Mereka semuanya memerlukan bantuan segera, berkelanjutan, dan menyelamatkan nyawa," tutupnya.