Nova Iriansyah Ajak Masyarakat Meneladani dan Aktualisasikan Karakter Qurani Rasulullah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di Mesjid Raya Baiturrahman, Jumat (15/11/2019) malam yang dihadiri seluruh Unsur Forkopimda, para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh, dan tokoh masyarakat Aceh lainnya.
Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengajak hadirin untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi sebagai wahana mengkaji dan menggali keteladanan Rasulullah.
"Apa yang diucapkan dan dilakukan Rasulullah bukan berasal dari keinginan hawa nafsunya, melainkan bersumber dari wahyu Allah, yaitu Al-Qur’anul Karim," katanya.
Menurut Nova, peringatan Maulid tidak sekadar seremonial, mempertahankan tradisi, menghidupkan budaya, namun tanpa nilai dan hampa makna. "Peringatan ini harus berdampak positif bagi pola pikir dan perilaku keseharian kita umat Islam," kata Nova.
"Karakter Qur’ani dalam diri Rasulillah mesti diteladani dan diaktualisasikan secara baik dan benar, terutama dalam kehidupan masyarakat muslim di Aceh yang menjalankan Syariat Islam secara kaffah. Kita terus berikhtiar dan berdoa kepada Allah agar Syariat Islam yang dilaksanakan di Aceh memberi keberkahan dan rahmat bagi kita semua," kata Nova.
Tradisi Maulid Aceh
Tradisi di Aceh, peringatan maulid diselenggarakan selama tiga bulan berturut-turut, dari bulan Rabiul Awwal hingga akhir Jumadil Awal.
"Selama tiga bulan itu masyarakat mengadakan kenduri sebagai tanda syukur, zikir, doa, pembacaan barzanji, dan ceramah agama," kata Nova.
Nova juga menjelaskan, panjangnya waktu peringatan Maulid di Aceh sebagai wujud kecintaan masyarakatnya kepada Rasulullah. Selain itu, peringatan Maulid juga untuk menelusuri kembali jejak keagungan dan kebesaran Rasulullah sebagai tokoh pembawa perubahan dan rahmat bagi sekalian alam.
Disadari atau tidak, sambung Nova, tak ada gambaran kegembiraan dalam sejarah umat manusia yang menyamai kegembiraan umat atas Nabi Muhammad Saw. Sebab, Rasulullah pembawa harapan dan bukti terbesar petunjuk Allah untuk menyelamatkan manusia.
"Ajaran Rasulullah meliputi diagnosis Al-Quran terhadap akar segala konflik umat manusia, yaitu benar atau salah, baik dan buruk, kehancuran atau kebangkitan, hingga Rasulullah memberi resep yang diperlukan, berupa kebenaran dan hidayah, serta jalan kebahagiaan dunia dan akhirat melalui petunjuk Al-Quran," sambung Nova.
Sementara itu, Ustadz Samsul Arifin Nababan, dalam tausyiahnya menceritakan tentang kelembutan sikap Rasulullah. Sikap lemah lembut Rasulullah menjadi salah satu alasan kafir quraish berbondong-bondong menjadi pengikutnya dan mengucapkan dua kalimat Syahadat.
Menurut Ustaz Samsul, akhlak Rasulullah yang membuat kaum jahiliah arab menerima Islam. Salah satu akhlak tersebut sifat lemah lembut. "Rasulullah merupakan pribadi yang dikenal santun dan lemah lembut," kata Ustadz Samsul.
Selain lemah lembut, sambung Ustadz Samsul, kemukjizatan Al-Qur’an juga menjadi alasan mengapa banyak kaum jahiliyah Arab memeluk Islam.
"Kemukjizatan Al-Qur’an telah membuat orang sekeras dan seberingas Umar bin Khatab menjadi lembut hati. Sosok yang terkenal sebagai penentang ajaran Rasulullah ini menjadi luluh dan memeluk Islam, usai mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh adiknya Fatimah, dan membaca sendiri Surat Thaha," ujar Ustadz Samsul. (ha/rel)