kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Nelayan Kerap jadi Kurir Narkoba, Ini Respons Panglima Laot

Nelayan Kerap jadi Kurir Narkoba, Ini Respons Panglima Laot

Rabu, 26 April 2023 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Sekretaris Jenderal Panglima Laot Aceh, Oemardi. [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Saat ini, banyak oknum nelayan yang terlibat dalam kasus penyelundupan narkoba di jalur laut. 

Di Aceh beberapa waktu lalu, dua nelayan ditangkap polisi karena diduga menjadi kurir narkoba jaringan Aceh-Malaysia. Kedua nelayan itu menjalankan modus dengan metode ship to ship atau alih muat barang. 

Saat pengeledahan, polisi menemukan barang bukti sabu seberat 84 kilogram. Menurut keterangan polisi, dua nelayan dijanjikan upah sebesar Rp 20 juta.

Menurut Sekretaris Jenderal Panglima Laot Aceh Oemardi, keterlibatan oknum nelayan dalam kasus narkotika dikarenakan profesi mereka dimanfaatkan oleh sindikat atau bandar narkoba. 

“Karena penyelundupan narkotika banyak menggunakan jalur laut dan yang paling paham lalu lintas di laut itu salah satunya nelayan. Makanya nelayan kerap terlibat dalam kasus penyelundupan narkoba,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Rabu (26/4/2023). 

Sambungnya, sama hal dengan di darat, seperti supir taxi sering dipakai juga untuk penyelundupan narkoba karena mereka yang paling banyak tahu jalur darat. 

“Saya melihat, nelayan cenderung dipakai sebagai pengirim atau menggunakan pemanfaatan jasa mereka yang tahu jalur transportasi laut,” jelasnya. 

Motif keterlibatannya, kata dia, tentu disebabkan faktor ekonomi, ingin cepat kaya dan banyak duit. Sehingga mau melakukan berbagai cara walaupun salah.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda