Beranda / Berita / Aceh / Nasir Djamil: Metafora Kapolri, Warning bagi Pimpinan Kepolisian

Nasir Djamil: Metafora Kapolri, Warning bagi Pimpinan Kepolisian

Minggu, 31 Oktober 2021 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh - Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil mengatakan, metafora yang disampaikan oleh Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit tentang ikan busuk dimulai dari kepalanya merupakan alarm keras bagi jajaran Kepolisian.

“Tentu saja ini memberikan semacam alarm bagi jajaran kepolisian terutama di level pemimpin untuk mengedepankan keteladanan dalam menghadirkan pengawasan di lingkungan kepolisian,” ujar Nasir sebagaimana dikutip Dialeksis.com dari laman Facebooknya, Banda Aceh, Minggu (31/10/2021).

Sementara itu, Nasir mengatakan, Komisi III DPR RI memberikan dukungan dan berusaha untuk mengawasi bagaimana implementasi yang disampaikan oleh Kapolri tersebut. 

Ia mengatakan, Kapolri juga telah mengeluarkan imbauan bagaimana seharusnya sikap polisi dalam konteks mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat.

Berkenaan dengan sejumlah kasus kode etik yang digawangi oleh oknum kepolisian beberapa pekan terakhir, Nasir mengatakan, pencapaian apa yang sudah dilakukan polisi dibandingkan dengan kasus kode etik tak bisa digeneralkan.

Ia mengatakan, kepolisian di semua level, baik di tingkat pusat maupun daerah, mampu membantu dan melindungi masyarakat dari segala tindak kejahatan, baik dari kejahatan konvensional, trans nasional, keuangan, dan kejahatan narkoba.

“Oleh karena itu, memang apa yang viral di media sosial belakangan ini, itu menunjukkan bahwa masyarakat kita masih peduli institusi polisi. Kalau saya menilainya bahwa apa yang dilakukan oleh masyarakat dengan dimunculkan di media sosial, itu menunjukkan bahwa masih ada harapan yang dialamatkan kepada kepolisian oleh masyarakat kita,” jelasnya.

“Apa yang disampaikan masyarakat di media sosial itu adalah bentuk public complain. Ini adalah bahagian dari 16 program prioritas Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait bagaimana meningkatkan pengawasan, membantu masyarakat yang mencari keadilan. Hal ini biasa, karena polisi berasal dari masyarakat dan masyarakat berkewajiban menjaga institusi kepolisian,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda