Beranda / Berita / Aceh / Muntasir Hamid: Bila TM Nurlif Dipertahankan, Golkar Aceh Akan Terpuruk

Muntasir Hamid: Bila TM Nurlif Dipertahankan, Golkar Aceh Akan Terpuruk

Rabu, 06 Oktober 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Banda Aceh, Muntasir Hamid. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM |  Banda Aceh - Mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Banda Aceh, Muntasir Hamid menilai pernyataan Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, TM Nurlif mengenai pelaksanaan Musyawarah Kecamatan (Muscam) seluruh Aceh sudah mencapai 90 persn lebih, sangat diragukan datanya. 

Soalnya, di Banda Aceh dari sembilan kecamatan sampai sejauh ini baru dua kecamatan yang sudah selesai dilaksanakan Muscam yaitu, Kecamatan Kutaraja dan Kuta Alam.

“Berdasarkan informasi yang saya peroleh Kecamatan Kuta Alam itu baru selesa Muscamnya, Sabtu (2/10) pekan lalu. Kalau Kutatraja memang sudah berapa bulan lalu rampung. Padahal kepengurusan DPD II Kota Banda Aceh periode 2020-2025 sudah setahun lebih berjalan. Anda bisa bayangkan sendiri kalau Kota Banda Aceh yang berada di depan mata DPD I dan terletak di ibukota provinsi progresnya baru 20 persen lebih,” ungkap Muntasir Hamid ketika menanggapi pernyataan Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, TM Nurlif yang dilansir media beberapa waktu lalu, melalui pers rilis yang diterima media ini, Rabu (6/10) siang tadi.

Menurut Muntasir Hamid yang mantan Ketua DPRK Banda Aceh, TM Nurlif dalam memimpin Partai Golkar di Aceh selama ini nyaris tidak membawa kemajuan apapun. 

“Anda bisa lihat sendiri kemajuan apa yang sudah dicapai. Malah dalam periode kedua ini dia semakin tak jelas saja, mau dibawa kemana Partai Golkar di Aceh ini, Kalau DPP tidak segera mengambil tindakan, saya rasa Partai Golkar Aceh akan terpuruk di Pemilu dan Pilpres 2024 yang hanya tinggal tiga tahun lagi,” ujar Muntasir.

Bahkan ungkap Muntasir, apa yang bisa diharapkan dari TM Nurlif yang keberadaannya lebih banyak diluar Aceh. 

“Padahal seorang pimpinan harus banyak berada di daerah dan kantor untuk mengurus serta menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi ditubuh partai. Saya bicara ini karena banyak masukan dari kader dan simpatisan yang prihatin melihat kondisi partai saat ini,” kata Muntasir yang juga salah seorang tokoh golkar Aceh itu.

Berkaitan dengan itu, lanjut Muntasir. pihaknya tidak mau melihat keberadaan Partai Golkar di Aceh yang sudah cukup besar dengan selalu berhasil meraih pimpinan di kursi DPRA. 

“Yang merupakan perjuangan susah payah para kader dan simpatisan partai pohon beringin ini hancur ditangan TM Nurlif. Kapal besar ini perlu segera diselamatkan. Karena jangan gara-gara satu orang hancur kapal dan penumpang yang ada di dalamnya. Maka solusinya nahkota kalau tidak becus diganti saja,” pinta Muntasir.

Kalau TM Nurlif mengatakan bahwa dia sudah melakukan kerja secara maksimal mengurus partai selama ini, ungkap Muntasir, sungguh sangat disayangkan kalau dilihat capaian kinerja yang ada saat ini. 

“Kalau begini hasilnya kerja maksimalnya. Tentu akan tamat partai ini nantinya. Karena nyaris tidak ada progres yang menggembirkan selama ini. Maka tidak ada harapan lagi partai ini kedepan untuk lebih baik lagi,” sindirnya.

Seperti yang dilansir sebelumnya, ketika menanggapi pernyataan salah seorang tokoh Golkar Aceh, T Mudasir, TM Nurlif mengatakan, pihaknya bersama jajaran DPD I Partai Golkar Aceh sudah bekerja maksimal dalam membesarkan partai. 

 “Anda juga bisa lihat sendiri bagaimana kami melakukan konsolidasi organisasi partai pada semua level. Melakukan Musyawarah Daerah (Musda), Musyawarah Kecamatan (Muscab), bahkan sampai ke desa,” ujar TM Nurlif. Rabu (22/09).(***)


Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda