kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / MPU Aceh Tamiang Dukung Pengharaman PUBG

MPU Aceh Tamiang Dukung Pengharaman PUBG

Jum`at, 28 Juni 2019 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Hendra
Ketua MPU Aceh Tamiang, Drs. Ilyas Mustawa. [Foto: Ist.]

DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Tamiang mendukung fatwa MPU Aceh yang mengha­ramkan game online Player Unknown's Battle Grounds (PUBG).

Ketua MPU Aceh Tamiang Drs. Ilyas Mustawa yang dikonfimasi Dialeksis via seluler mengatakan, bahwa game online PUBG dan seje­nisnya dipandang banyak mudaratnya, sehingga MPU Aceh mengeluarkan fatwa itu. Akan tetapi, pihaknya menga­ku hingga saat ini belum menerima penjelasan hasil fatwa tersebut. "Hal ini sudah menjadi putusan MPU Aceh maka akan berlaku untuk seluruh Aceh termasuk Kabupaten Aceh Tamiang," ujarnya.

Menurutnya, setelah fatwa itu diterima nanti, MPU Aceh Tamiang juga akan mengkaji kembali terkait dam­pak dari permainan game online ter­sebut. "Dari sisi dampak kekerasan dari permainan game pihaknya sangat mendukung Fatwa haram tersebut," ujarnya.

Dijelaskannya, dampak kekerasan permainan game itu dapat menimbulkan efek psikis, psikologis dan mental orang yag keras. "Karena secara kelembagaan MPU Aceh belum melakukan sosialisasi terkait fatwa haram tersebut, maka pihak MPU Aceh Tamiang akan duduk kembali untuk membahas langkah langkah yang diambil terkait fatwa haram tersebut," jelasnya. 

Sementara itu, salah satu Iman desa di Kabupaten Aceh Tamiang mengatakan sangat mendukung sepenuhnya fatwa tersebut, sebab kondisi gene­rasi muda hari ini sangat mempri­hatinkan. Di warung-warung hampir 80% generasi muda yang disibukkan dengan game PUBG, bahkan lupa dengan wak­tu.

Hadirnya game PUBG dinilai dapat merusak hubungan silaturahmi antarsesama. Game tersebut juga sudah mewa­bah ke anak-anak, yang seharusnya ma­sih fokus pada dunia pendidikan.

"Tentu fatwa yang dikeluarkan oleh MPU Aceh sudah ada kajian-kajian khusus, sehingga ulama ber­sepakat untuk mengharamkan game tersebut. Apalagi, game itu dapat membuat prilaku anak-anak rusak," tuturnya.

Dia berharap agar para orangtua, dan elemen masyara­kat untuk sama-sama mengawasi generasi muda dari pengaruh game yang besar muda­ratnya tersebut, supaya generasi Aceh Tamiang dapat menjadi generasi pro­duktif ke depannya. (mhv)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda