kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mengenal Agama Parmalim Yang Masih Bertahan di Aceh Singkil

Mengenal Agama Parmalim Yang Masih Bertahan di Aceh Singkil

Selasa, 06 Juni 2023 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Diskusi Film Dokumenter Ugamo Malim dari Laboratorium Pengembangan Sosial Keagamaan (Labpsa) Uin Arraniry Banda Aceh. DIALEKSIS.COM/Naufal Habibi



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ugamo Malim atau agama Malim adalah salah satu agama lokal yang ada di Sumatera Utara. Pemeluknya disebut Parmalim. Mereka adalah sekelompok masyarakat Batak Toba yang mengikuti ajaran Sisingamangaraja. 

Hal ini disampaikan oleh sutradara film dokumenter Ugamo Malim dari Laboratorium Pengembangan Sosial Keagamaan (Labpsa), Muhammad Ridha kepada Dialeksis.com, Selasa (6/6/2023).

"Agama Parmalin merupakan agama lokal yang ada di Indonesia yang mana berpusat di Sumatera Utara. Tentunya, kami ingin mengemas ini dalam video dokumenter bahwasanya agama Parmalin yang mereka sebut dengan Ugamo Malim," tuturnya.

Muhammad Ridha mengatakan umat Parmalim di Aceh Singkil berasal dari masyarakat Toba. Mereka yang pergi mencari kehidupan baru di tanah Aceh Singkil. 

Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, masyarakat Toba yang sebelumnya memiliki kepercayaan Parmalim, memunculkan kehidupan di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara. 

Danau Paris, nama sebuah kecamatan di Aceh Singkil, di mana awalnya para penganut agama Parmalim berkembang hingga sekarang. Gambaran kecamatan tersebut, memiliki suasana diversity yang begitu kentalnya. 

Meski indentitas mereka masuk sebagai warga Aceh, namun keyakinan masyarakatnya tidak terlalu didominasi oleh muslim. 

"Di Aceh walaupun dengan lingkungan syariat Islamnya, kita lihat bahwa masyarakat Aceh Singkil juga kurang familiar dengan keberadaan agama Parmalin. Bahkan ada juga yang tidak mengenalnya," ujarnya.

Menurutnya, penganut agama Parmalin di Aceh Singkil kini mereka menghadapi masalah terkait dengan pendirian rumah ibadah dan kehidupan masyarakat mereka yang ada di Aceh Singkil. 

Apalagi saat ini sudah memasuki tahun politik, tentunya akan banyak yang memanfaatkan momentum ini untuk dibawa dalam unsur politik di Aceh Singkil.

"Dalam film dokumenter ini, kami setidaknya ingin memperkenalkan agama Parmalim atau mengadvokasi keberadaan mereka yang saat ini, bagaimana rumah ibadah mereka yang kian lusuh," ujarnya. 

Muhammad Ridha berharap agar film dokumenter hasil garapannya ini bisa menjadi bahan kajian dalam lintas akademisi dan pemerintah.

"Kita berharap ini menjadi bahan kajian yang bisa kita bicarakan di pentas akademisi, Aktivis dan lain sebagainya, dan juga pemerintah," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda