foto dok/Pemkab Aceh Besar

DIALEKSIS.COM| Banda Aceh - Dengan bahasa yang santun dan halus Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali, menegur seorang perempuan, utusan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. "Mohon maaf Ibu, kita di Aceh dan Aceh Besar khususnya, bagi wanita di tempat umum harus menggunakan hijab," kata Mawardi Ali.

Teguran Mawardi Ali disampaikan saat pertemuan membahas soal kesehatan di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (16/6/2021).

Bupati menegur utusan Kemenkes, karena wanita itu tidak menggunakan hijab di hadapan publik. Mawardi meminta agar utusan usai pertemuan menggenakan hijab.

Mendapat teguran orang nomor satu di Aceh Besar ini, utusan Kemenkes RI langsung menyampaikan permintaan maaf atas kekhilafannya karena tidak mengetahui soal itu. "Mohon maaf Bapak, saya belum tahu dan belum ada yang beri tahu sebelum bapak Bupati sendiri," ucapnya.

Soal hijab, Mawardi juga telah meminta agar pramugari maskapai penerbangan untuk menggunakan hijab saat mendarat di wilayahnya. Permintaan Mawardi ini menjadi pembahasanya, dia sempat dijuluki ‘Bupati Pramugari’.

Menurut Mawardi, kewajiban pramugari menggunakan hijab saat mendarat di Bandara internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar, sebagai bentuk pernghormatan terhadap pelaksanaan syariat Islam.

Permintaan untuk berhijab itu sudah dikeluarkan Pemda Aceh Besar pada 2018. Intruksi itu menjadi pembahasan dan perdebatan. Mawardi menegaskan, masalah itu merupakan bagian dari kewenangan Aceh sebagai daerah khusus penerapan syariat Islam.

Kini kembali Mawardi Ali menegur utusan Menkes RI saat pertemuan membahas soal kesehatan di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya. (baga)