DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Dahlan Djamaluddin memberikan pernyataan, kalau dirinya tidak tahu tentang anggaran Rp 1 miliar lebih yang akan digunakan untuk penyediaan fasilitas rumah dinas yang ditempatinya.

Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian mengatakan, apa yang dikatakan oleh Ketua DPR Aceh, Dahlan Djamaluddin sangat tidak logis, bahkan sebelumnya ketika muncul program yang tidak manfaat kepada publik, juga pernah melontarkan pernyataan yang sama.

“Tetapi yang perlu dipahami, seluruh anggaran yang diusulkan, mulai KUA-PPAS hingga sampai R-APBA, saya pikir kewajiban dpr untuk mengoreksi, melihat dan termasuk melihat apakah kesesuaian terhadap manfaat Aceh,” ujar Alfian kepada dialeksis.com, Kamis (9/7/2021).

Alfian menambahkan, kalau seandainya soal anggaran Rp 1 miliar lebih yang akan digunakan untuk penyediaan fasilitas rumah dinas, hingga ketua DPRA saja tidak tahu, maka sangat tidak logis.

Bahkan publik juga tidak percaya terhadap alas an-alasan tersebut, apalagi krisis kepercayaan sangat tinggi, maka pihaknya sanga berharap kepada pihak eksekutif dan legislatif di Aceh, apabila mengeluarkan pernyataan yang waras-waras saja.

Publik sudah sangat gerah dan publik butuh yang waras-waras saja, apalagi klarifikasi tersebut sangat tidak dibutuhkan. Apabila lihat dengan mata sehat, mereka hidup dengan mewah-mewah, namun satu sisi rasa keadilan masyarakat kemiskinan, kondisi hidup bertahan di pandemi, maka sangat miris.

“Meminta maaf saja tidak cukup, tidak ada toleransi apa pun bagi publik di Aceh terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak waras, yang sedang dipraktek oleh eksekutif dan legislatif di Aceh,dpr hanya fokus bagaimana dana pokir mereka selamat,” tutur Alfian