Beranda / Berita / Aceh / MaTA: Dana Otsus mau Habis, Kita Masih Mencari Formula Pengeloaan

MaTA: Dana Otsus mau Habis, Kita Masih Mencari Formula Pengeloaan

Senin, 20 Juli 2020 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indra Wijaya

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Masyarakat Transparamsi Aceh (MaTA) aspek regulasi terkait pengelolaan dana Otonomi Khusus (Otsus) sudah beberapa kali diubah. Sehingga dana Otsus hampir habis, Aceh masih mencari formula penggunaan dana Otsus. 

“Kan aneh, dana Otsus hampir habis, kita masih mencari formula pengelolaan,” kata Hafidh, Koordinasi Bidang Kebijakan Publik, saat ditemui dialeksis.com di Kantor MaTA, Senin (20/7/2020).

Hafidh mengatakan, Dalam proses pengelolaan dana Otsus, masih banyak temuan-temuan yang menurut mereka menjadi akar masalah dalam pengelolaan dana Otsus.

“Temuan ini menjadi akar masalah sehingga target-target yang ingin dicapai oleh pemerintah Aceh, ini nggak bisa dicapai secara maksimal, ada banyak hal yang menjadi catatan kita, salah satunya aspek regulasi,” ujarnya.

Hafidh juga menyinggung, soal perencaan penggunaan dana Otsus oleh pemerintah Aceh tak cukup baik.

“Perencaan terhadap kegiatan – kegiatan maupun proyek. Berapa banyak proyek-proyek yang terbengkalai karena menggunakan dana Otsus dan itu tidak bisa dimanfaatkan, ada ribuan kalau saya nggak salah proyek yang terbengkalai dam disfungsional karena menggunakan dana Otsus,” ungkapnya.

Disfungsional disini ia menjelaskan, ada bangun pabrik, namun tidak ada bahan baku dan tidak bisa beroperasi. Sehingga tidak berdampak apapun.

Hafidh menilai, pada pemerataan pemanfaatan dana Otsus. Dicatatan MaTA melihat maraknya aspirasi, juga menimbulkan masalah tersendiri terkait pengelolaan dana Otsus.

Hafidh menjelaskan, penggunaan dana aspirasi yang berbasis kepada per anggota dewan. Ia membayangkan jika ada beberapa wilayah yang tidak memiliki perwakilan di Legislatif.

“Misalnya ada kabupaten atau wilayah yang tidak memiliki perwakilan di anggota dewan, jadi mau gimana, aspirasi mereka tidak dapat,” pungkasnya. (IDW).


Keyword:


Editor :
Mulyana Syahriyal

riset-JSI
Komentar Anda