Masyarakat Harap PJ Gubernur Aceh Achmad Marzuki Entaskan Kemiskinan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alda
Foto: Doc pribadi/dialeksis
DIALEKSIS.COM | Aceh - Tingginya angka kemiskinan di Aceh menyebabkan kesenjangan sosial antara yang kaya dengan miskin. Tidak adanya pemerataan pembangunan menyebabkan daerah sulit menurunkan angka kemiskinan.
Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Dr Ernita Dewi menyatakan, terdapat beberapa faktor dan alasan atas peristiwa ini terjadi.
"Memang pemerintah daerah sudah bekerja, tetapi kinerja mereka masih perlu ditingkatkan. Program-program Pemerintan daerah harus mampu menyasar peningkatan taraf hidup masyarakat miskin, program yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat," ungkapnya kepada media Dialeksis.com, Banda Aceh, Minggu (10/7/2022).
Menurutnya, pemberian modal usaha disertai dengan pelatihan peningkatan skill warga dapat diusahakan mengikuti perkembangan zaman.
Ia mengatakan, hal ini perlu dilakukan untuk terus mendorong motivasi hidup ke arah yang lebih maju, dan menjauhkan dari sikap hidup malas serta mental orang tidak mampu.
"Terlalu banyak harapan yang ingin kita sampaikan kepada bapak Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, sebagai mana pernyataan beliau seusai pelantikan, bahwa niat suci beliau adalah membangun Aceh, maka bapak Pj Gubernur harus benar-benar mendengarkan, dan menindaklanjuti semua masukan positif untuk membangun Aceh dari berbagai pihak," ujarnya.
Dr Ernita menegaskan, kemiskinan di Aceh harus juga diatasi dengan peningkatan kemajuan di bidang pendidikan, dan memperbanyak investasi agar dapat menampung tenaga kerja, karena jumlah pengangguran juga semakin banyak di Aceh.
Ia menambahkan, kemiskinan dapat dihindari dengan membangun etos kerja masyakarat agar lebih giat bekerja dan tidak bermalas-malasan.
Pihak pemerintah, kata dia, juga harus pro aktif membuka lapangan kerja, mengoptimalkan potensi alam yang ada agar dapat dikelola dengan baik dan hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Aceh.
"Pemerintah dan rakyat harus bersinergi mengatasi kemiskinan, masyarakat harus bekerja semaksimal mungkin mencapai hidup sejahtera, pemerintah juga membantu dengan program-program pro rakyat. Pemerintah harus bekerja serius, ikhlas melayani kebutuhan rakyat, menjauhkan diri dari korupsi, kolusi dan nepotisme," tutupnya. (Aldha Firmansyah)