Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa KKN STIE Lhokseumawe Manfaatkan Limbah Wisata Pantai Menjadi Nilai Jual

Mahasiswa KKN STIE Lhokseumawe Manfaatkan Limbah Wisata Pantai Menjadi Nilai Jual

Sabtu, 26 Agustus 2023 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Mahasiswa KKN dan Masyarakat sedang membuat kreatifitas mengolah limbah plastik menjadi hiasan. (Rizkita/Dialeksis.com)


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lhokseumawe, mengajak masyarakat untuk mendaur ulang sampah wisata menjadi kreatifitas lebih bermanfaat dan punya nilai jual.

Selain ramah lingkungan ide kreatif ini dipilih mereka untuk mengatasi permasalahan sampah di tempat wisata Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.

Ketua Kelompok KKN, Muhammad Ritonga, mengatakan untuk meminimalisir sampah seperti kardus, cangkang kerang, botol minum bisa disulap menjadi bahan media tempat permen, vas bunga plastik, keranjang buah, tudung saji dan tempat tisu

“Apalagi di Desa Blang Bayu ini letaknya di area pantai pastinya banyak usaha kuliner menu utamanya seafood kerang, dari pada dibuang berdampak mencemarkan lingkungan lebih baik limbah ini dijadikan sebuah produk bernilai ekonomi,” kata Ritonga kepada Dialeksis.com, Sabtu (26/8/2023).



Ritonga merincikan, hasil kerajinan tangan mereka pajang di rumahnya, jika ada pesanan khusus mereka siap menjual dengan harga ekonomis.

“Saya berharap kepada ibu-ibu yang sudah belajar ini agar terus meningkatkan kreatifitasnya, apabila konsisten ini juga meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Salah seorang warga Desa Blang Bayu, Salmiati (40) sangat berterimakasih kepada mahasiswa, sebelumnya dirinya hanya tau kerang yang diambil di laut diolah menjadi makanan hanya dimakan isi kerangnya saja tapi setelah diberikan pelatihan dan praktek oleh mahasiswa KKN mereka bisa memanfaatkan sampah menjadi benda hiasan.

Metode ini sangat cocok diterapkan oleh masyarakat desa karena tidak membutuhkan banyak biaya karena berbahan dasar limbah dan mudah ditemui.

“Setiap hari Sabtu dan Minggu saya belajar. hari ini saya bisa buat tudung saji dan tempat tisu. Saya dapat mengetahui manfaatnya. Selain itu juga terciptanya lingkungan yang bebas sampah agar kesehatan tetap terjaga,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda