Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa Aceh Studi Magister di UST Yogyakarta Minta Fresh Graduate Diperhatikan Pemerintah

Mahasiswa Aceh Studi Magister di UST Yogyakarta Minta Fresh Graduate Diperhatikan Pemerintah

Jum`at, 09 Desember 2022 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Mahasiswa Aceh yang mengambil Studi Magister di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Ahmad Baiza. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa Aceh yang mengambil studi Magister di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Ahmad Baiza mengatakan, fresh graduate sebagai generasi baru yang selesai menimba ilmu pendidikan di sekolah tinggi tingkat universitas perlu diperhatikan pemerintah daerah. 

Menurutnya, fresh graduate memiliki kesempatan yang sangat banyak dalam meniti karier. Mereka juga dipandang memiliki berbagai macam keunggulan yang mana akan menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan, dosen, bahkan di bermacam profesi.

Ahmad Baiza melanjutkan, fresh graduate juga mampu memberikan motivasi yang kuat untuk terus maju dalam mengejar ataupun menempuh pilihan kariernya, dan juga masih memiliki semangat belajar yang tinggi.

“Di Indonesia seperti berbanding terbalik dengan kondisi yang terjadi di lapangan saat ini, dimana seharusnya fresh graduate dapat memulai kariernya dengan baik dan mudah tapi malah mendapati hambatan yang begitu besar,” ujar Ahmad Baiza kepada reporter Dialeksis.com, Yogyakarta, Jumat (8/12/2022).

Mahasiswa studi magister di UST Yogyakarta itu juga menyatakan bahwa banyak perusahaan di Indonesia malah mencari pekerja yang sudah memiliki pengalaman ataupun yang sudah mendapatkan pelatihan atau sertifikasi, sehingga hal ini dirasa tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan oleh fres graduate setelah menyelesaikan pendidikannya.

“Memang benar ada beberapa perusahaan yang membuka pintu bagi mahasiswa yang baru selesai di universitas, tetapi job descriptionnya banyak yang tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan di awal,” kata Ahmad Baiza.

Bahkan, lanjut dia, ada beberapa perusahaan yang pada awalnya menawarkan benefit kerja yang sangat menggiurkan sehingga fresh graduate yang masih belum mengerti sisi gelap dunia kerja kerap tergiur dan ketika mereka telah bergabung malah benefit yang dijanjikan itu tidak ada dan malah ada beberapa yang tidak memperoleh gaji mereka jika tidak memenuhi target yang di berikan perusahaan yang kadang dirasa di luar logika atau tidak masuk akal.

Kemudian, tambah Ahmad Baiza, hal ini menjadi dilema tersendiri bagi para fresh graduate dalam menentukan masa depan kairer mereka. Fresh graduate yang tidak produktif akan memilih menganggur sampai mereka menemukan pekerjaan yang cocok dan gaji yang sesuai dengan ekspetasi mereka sehingga tiap tahun angka pengangguran meningkat di Indonesia.

“Lalu, para fresh graduate yang produktif lebih memilih membuka usaha sendiri dengan memberikan beberapa inovasi dan menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di sekolah tinggi, meskipun pada awal mulanya gagal, baik itu disebabkan oleh faktor modal, pengalaman, dan lain-lain tapi banyak dari mereka yang kemudian juga ikut sukses dari usaha mereka tersendiri,” ucapnya.

Jadi, tegas dia, dalam pandangan ini bisa dikongkritkan bahwa fresh graduate terbagi atas dua bagian, yaitu fresh graduate non-produktif dan produktif. Sehingga dalam menentukan arah karier mereka di masa depan, fresh graduate produktif lebih cepat menemukan arah jenjang karier yang harus ditempuh dan dijalankan sedangkan fresh graduate non-produktif akan berubah menjadi penyumbang peningkatan angka pengangguran.

“Harapannya di sini saya inggin menyampaikan bahwa pemerintah memiliki peranan yang sangat penting dalam memikirkan lapangan kerja bagi para lulusan lulusan baru yang bertambah tiap tahunnya, dimana pemerintah harus mampu menyediakan informasi dan trasnparasi lapangan kerja sejelas jelasnya bagi para fresh graduate, misalkan membuka program pelatihan kerja secara gratis, serta melakukan pengawasan terhadap peningkatan mutu pendidikan,” tuturnya.

“Sedangkan untuk fresh graduate yang sudah mampu memulai meniti usaha sendiri diharapkan juga pemerintah memberikan dukungan lewat program-program bantuan pemerintah dalam terus membantu penunjangan terhadap usaha mereka,” tutupnya.(Akh)

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda