kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ma’had Daarut Tahfidzh Al Ikhlas Wisuda 18 Santrinya, Ini Pesan Gubernur Aceh

Ma’had Daarut Tahfidzh Al Ikhlas Wisuda 18 Santrinya, Ini Pesan Gubernur Aceh

Minggu, 04 Juli 2021 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Gubernur Aceh, Ir.H.Nova Iriansyah, MT, yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Farji, S.Ag, MH menyerahkan ijazah kepada wisudawati pada acara Wisuda Syahadah Ma'had Daarut Tahfidzh Al Ikhlas di Gampong Ajun, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Sabtu (3/7/2021) malam. [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Ma’had Daarut Tahfidzh Al Ikhlas menggelar wisuda 18 orang santrinya. Prosesi wisuda berlangsung di komplek dayah tersebut, di Gampong Ajun Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Sabtu (3/7/2021) malam. Mereka yang diwisudakan itu adalah santri dengan hafalan Alqur’an 30 juz khatam dan syahadah.

Gubernur Aceh yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri mengucapkan selamat kepada seluruh santri tahfidzh yang telah diwisuda. Ia berharap, mereka dapat terus maju dan berkembang dalam mensyiarkan agama Allah di muka bumi ini. Dan mencetak generasi-generasi penghafal Alquran lainnya.

Zahrol pun memotivasi para santri yang diwisuda agar gigih dalam mensyiarkan ajaran Islam hingga akhir hayat. Menurutnya, suksesnya para santri dalam menempuh pendidikan agama tidak lah lepas dari peran dan dukungan orang tua dan gurunya.

“Teruslah belajar, bukan hanya belajar ilmu Alquran, tapi juga mempelajari ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu Fiqih dan Tauhid,” katanya.

Ia juga menitipkan pesan dan berharap agar para santri dapat ikut serta mensyiarkan program BEREH yang diinisiasikan oleh Pemerintah Aceh. Menurutnya program tersebut penting diterapkan di segala lini kehidupan masyarakat Aceh, karena begitu penting dan bermanfaat.

Sementara itu, pimpinan Ma’had Daarut Tahfidzh Al Ikhlas, Ustadz Zulfikar, mengatakan, acara wisuda tahfidz digelar untuk memotivasi santri agar semakin semangat menghafal Alqur’an. Selain itu, acara itu juga menjadi ajang silaturahim bagi wali santri dan warga sekitar.

Dalam sambutannya, Ustadz Zulfikar menceritakan sejarah awal mula berdirinya Ma’had Daarut Tahfidzh Al Ikhlas.

“Berdiri tahun 2012. Namun kegiatan tahfidzh sejak 2005. 97 santri yang khatam Alquran, sementara yang mampu syahadah sebanyak 7 orang,” kata Ustadz Zulfikar.

Menurutnya, berdirinya Ma’had tesebut tidak lepas dari peran Gubernur Aceh almarhum Ibrahim Hassan dalam melahirkan generasi penghafal Alquran di Bumi Serambi Mekkah. Hal ini tidak lepas dari peran almarhum Ustadz Amin Husaini dan Ustadz Sualip Khamsin.

“Keduanya ini adalah guru dan ayah rohani kita semua. Jasa-jasa keduanya sangatlah besar dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan keberkahan bagi keduanya,” kata Ustadz Zulfikar dengan mata berkaca-kaca.

Ia melanjutkan, Ma’had tersebut sempat diliburkan akibat lockdown di tengah pandemi Covid-19. Sehingga butuh waktu untuk kembali melakukan muraja’ah (hafalan ulang) bagi santrinya.

“Alhamdulillah saat ini, jumlah santri saat ini sebanyak 1562 orang, baik tingkat madrasah ibtidaiyah, tsanamiwah dan aliyah,” tambahnya.

Dari 18 orang santri Ma’had Daarut Tahfidzh Al Ikhlas yang diwisudakan itu, sebanyak 14 orang diantaranya adalah santriwan dan 4 lagi adalah santriwati. Usai wisuda, mereka direncanakan semuanya untuk menimba ilmu ke Timur Tengah dan pulau Jawa. [HA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda