kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Lupakan Budaya Lokal, Masyarakat Suku Singkil Tolak Pembangunan Pusat Kebudayaan Pakpak

Lupakan Budaya Lokal, Masyarakat Suku Singkil Tolak Pembangunan Pusat Kebudayaan Pakpak

Selasa, 12 November 2019 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Sara Masroni
Kompas Buss melakukan unjuk rasa di Tugu Simpang Lima Banda Aceh, Selasa (12/11/2019). [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masyarakat yang mengatasnamakan Komunitas Penyelamat Sejarah Kebudayaan Suku Singkil (Kompas Buss) melakukan aksi demonstrasi menolak tindakan Walikota Subulussalam yang diskriminatif terhadap budaya lokal dan berencana membangun Pusat Kebudayaan Pakpak yang berasal dari Sumatera Utara menggunakan APBK di kota tersebut.

"Jangan hilangkan budaya asli dari indatu kami wahai pak walikota," kata Liza Anhar Efendi, salah seorang orator saat menyampaikan orasinya di Tugu Simpang Lima Banda Aceh, Selasa (12/11/2019).

Masyarakat setempat juga kecewa akibat tindakan Walikota Subulussalam yang tidak memasukkan makanan khas dan baju adat Suku Singkil di Hari Jadi Kota Subulussalam beberapa waktu lalu.

"Malah makanan khas Pakpak yang ditampilkan di event itu, jangan geser kami (suku lokal) secara perlahan pak walikota," teriak orator lain dalam aksi tersebut.

Diketahui Walikota Subulussalam, Affan Alfian Bintang memang berasal dari Suku Pakpak Sumatera Utara. Meski begitu, masyarakat meminta agar walikota bisa bersikap profesional dan adil terhadap budaya lokal setempat serta tidak berat sebelah.

"Kami minta kepada Pemerintah Aceh agar berlaku tegas terhadap tindakan Walikota Subulussalam," pungkas seorang orator.

Aksi demonstrasi dilakukan dengan menampilkan tarian asli Suku Singkil dan membagikan minuman Godekh yang merupakan khas suku setempat kepada para polisi dan jurnalis yang meliput aksi tersebut. (sm)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda