Beranda / Berita / Aceh / Luapan Banjir Tinggi, PLN Terpaksa Padamkan 330 Unit Trafo di Aceh Utara

Luapan Banjir Tinggi, PLN Terpaksa Padamkan 330 Unit Trafo di Aceh Utara

Senin, 07 Desember 2020 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora
Ilustrasi. [Dok. Tribun Jogja]

DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Bencana banjir yang melanda wilayah Aceh Utara sejak empat hari lalu akibat hujan yang tak henti-hentinya, berimbas terhadap pelayanan PLN kepada masyarakat.

Hal ini disebabkan debit air sungai yang meluap semakin meningkat, sehingga merendam sejumlah gardu PLN serta pusat pengendali di Gardu Hubung PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lhoksukon.

“Terjadinya pemadaman aliran listrik di Ibu Kota Aceh Utara, Lhoksukon, dan beberapa kecamatan lainnya di Aceh Utara,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Jefri Rosiadi melalui Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Aceh, T. Bahrul Halid.

Dampak dari luapan air yang semakin meningkat memaksa pihak PLN untuk melakukan pemadaman listrik di Lhoksukon dan beberapa Kecamatan di Aceh Utara sejak Sabtu (5/12/2020) malam mulai jam 23.30 WIB.

Hal itu dilakukan karena debit air semakin tinggi dan sudah memasuki ke dalam parit kabel serta peralatan kontrol gardu hubung PLN ULP Lhoksukon di Kota Lhoksukon.

“Untuk keamanan, kami lakukan pemadaman sebanyak tujuh penyulang (jurusan) dan 330 unit trafo dari total 414 unit, dengan total beban sekitar 8,7 Mega Watt”, ungkapnya.

“Hanya kecamatan Nibong dan sekitarnya yang masih beroperasi dalam keadaan normal karena banjir belum berimbas ke Kecamatan tersebut,” tambahnya.

Berikut daerah-daerah yang masih mengalami pemadaman adalah Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Cot Girek, Kecamatan Baktiya Barat, Kecamatan Lapang, Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Paya Bakong, Kecamatan Pirak Timu, dan sebagian Kecamatan Syamtalira Aron.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kami akan terus memonitor perkembangan agar penormalan segera bisa kami lakukan,” tutupnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda