Beranda / Berita / Aceh / Liburan Idul Adha 1445 H, Masjid Raya Baiturrahman Ramai Dikunjungi Wisatawan

Liburan Idul Adha 1445 H, Masjid Raya Baiturrahman Ramai Dikunjungi Wisatawan

Kamis, 20 Juni 2024 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Masjid Raya Baiturrahman, ikon bersejarah dan religius Provinsi Aceh, kembali dipadati ribuan jemaah pada liburan perayaan Hari Raya Idul Adha. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masjid Raya Baiturrahman, ikon bersejarah dan religius Provinsi Aceh, kembali dipadati ribuan jemaah pada perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini. 

Warga dari berbagai pelosok Aceh dan luar daerah sudah memadati halaman dan ruangan utama masjid untuk beribadah dan memperkuat ketaqwaan dan keimanan mereka.

Salah seorang pengunjung, Kausar mengatakan bahwa berada di lingkungan Masjid Raya Baiturrahman yang tenang dan khidmat memberikan kesempatan bagi untuk merenung, berdoa, dan mencari kedamaian batin. 

Ia sangat terkesan dengan keindahan dan kemegahan Masjid Raya Baiturrahman. Arsitekturnya begitu memukau dengan kubah-kubah hitam yang ikonik dan ornamen-ornamen khas Aceh. 

Selama berada di sini, ia merasa lebih dekat dengan sejarah dan budaya Islam. Pengalaman beribadah di mesjid ini benar-benar memberikan ketenangan dan kekhusyukan tersendiri. 

"Beribadah di Masjid Raya Baiturrahman adalah pengalaman spiritual yang luar biasa. Saya merasa seperti berada di tempat yang sangat istimewa," kata Kausar kepada Dialeksis.com, Kamis (20/6/2024).

Kausar mengatakan bahwa Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat edukasi dan kebudayaan. Menurutnya, Mesjid ini sangat indah dan penuh dengan sejarah. 

Ia juga kagum dengan kebersihan dan kerapian Masjid Raya Baiturrahman. Setiap sudut mesjid ini benar-benar terawat dengan baik. 

"Pengalaman beribadah di mesjid ini memberikan saya ketenangan dan kedamaian batin yang sulit dijelaskan dengan kata-kata," ujarnya.

Masjid ini, kata Kausar, tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran, kebudayaan, dan kebersamaan yang menginspirasi banyak orang dari berbagai latar belakang.

"Saya selalu menempatkan diri berkunjung ke sini jika sampai ke Kota Banda Aceh," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda