DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aceh Cigar Club resmi dilaunching di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Sabtu malam (2/11/2018). Club ini akan menjadi tempat berkumpul para pecinta dan penikmat cerutu di Tanah Rencong.

Presiden Aceh Cigar Club, Sabri Aly mengatakan, sesungguhnya banyak orang Aceh yang gemar menikmati cerutu atau cigar. Mereka lazimnya datang ke Jakarta untuk mendapatkan gulungan utuh daun tembakau itu.

"Kawan-kawan ini menelpon saya untuk nyari cigar. Nah, dengan adanya club ini, anggota-anggota lain nantinya juga bisa membantu untuk mencari cigar," katanya.

Mendapatkan cigar, memang tak segampang memperoleh rokok biasa. Bahkan di Jakarta saja, kata Sabri, hanya ada tiga tempat yang melayani pembelian per batang dan per pack.

"Jadi kadang-kadang para pecinta cigar ini masih mencari-cari pilihan favoritnya, sehingga dia tidak langsung membeli per pack, maka itu dibeli per batang, tapi tidak semua tempat melayani pembelian per batang," katanya.

Saat ini, anggota Aceh Cigar Club sudah sekitar 35 orang. Sebanyak 20 di antaranya di Banda Aceh, dan 15 lainnya warga Aceh yang ada di Jakarta.

Para anggota Aceh Cigar Club juga akan terus mendapatkan perkembangan terbaru tentang cerutu di tanah air, sehingga bisa menemukan mana cigar favoritnya.

Sebab, meski cerutu terkenal berasal dari Kuba, namun sesungguhnya Indonesia juga memiliki cigar lokal yang tak kalah nikmatnya. Cigar itu berasal dari Kabupaten Jember dan diproduksi oleh Boss Image Nusantara (BIN) Cigar.

"Bagi anggota Aceh Cigar Club, khususnya untuk membeli produk BIN Cigar itu mendapat diskon, saat ini juga sudah tersedia di Kyriad Muraya Banda Aceh," katanya.

Para anggota Aceh Cigar Club nantinya juga akan rutin bertemu untuk saling bertukar informasi dan menikmati cigar bersama.

"Di Jakarta sudah jalan, anggota club bertemu sepekan sekali di Fakultas Kopi, itu biasanya nyigar bareng. Dengan adanya club ini, di Banda Aceh juga nantinya akan ada kegiatan nyigar bareng," katanya.

Tampak hadir dalam lauching Aceh Cigar Club ini, di antaranya, Trisno Riyanto yang juga Kapolresta Banda Aceh; Mukhlis yang juga Asintel Kejati Aceh; Teuku Ahmad Dadek, kepala BPBA; Iskandar Hadipriatna, ketua Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Aceh; dan Taufik Rochmad Hidayat, yang juga kepala SPN Polda Aceh.

Acara itu juga diwarnai dengan coaching clinic pembuatan cigar yang dipraktikkan langsung General Manager BIN Cigar Imam Wahyudi. (dd)