kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kota Banda Aceh Pimpin Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Aceh

Kota Banda Aceh Pimpin Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Aceh

Minggu, 03 Oktober 2021 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh yang dimulai pada 15 Januari 2021 terus berlangsung hingga saat ini. Satu juta lebih penduduk Aceh telah divaksinasi dosis I, dan lebih lima ratus ribu di antaranya telah menuntaskan vaksinasi dosis II. Sejauh ini warga Kota Banda Aceh masih memimpin vaksinasi Covid-19 di Aceh. 

“Cakupan vaksinasi di kalangan penduduk Kota Banda Aceh tertinggi saat ini, baik vaksinasi dosis I maupun dosis II,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media massa di Banda Aceh, Minggu (3/10/2021). 

Ia menjelaskan, sasaran vaksinasi di Kota Banda Aceh sebanyak 190.289 orang mencakup semua kelompok target, mulai tenaga kesehatan (Nakes), orang lanjut usia (Lansia), petugas pelayan publik, masyarakat umum dan rentan, hingga kelompok remaja usia 12 - 17 tahun. 

Berdasarkan data per tanggal 1 Oktober 2021, cakupan vaksinasi dosis I di Kota Banda Aceh sudah mencapai 71,2 persen, dan dosis II sekitar 46,0 persen. Sementara cakupan vaksinasi dosis I di seluruh Aceh masih pada kisaran 25,3 persen, atau 1.020.155 orang dari total sasaran 4.028.891 orang, dan vaksinasi dosis II sekitar 12,7 persen, atau 512.631 orang. 

Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 Aceh merupakan hasil kumulatif cakupan vaksinasi Covid-19 di 23 kabupaten/kota. Meski cakupan vaksinasi Kota Banda Aceh sudah melejit di atas 70 persen, tapi cakupan Aceh masih 25,3 persen karena cakupan vaksinasi di 22 kabupaten/kota lainnya masih rendah.  

Kabupaten/kota yang cakupan vaksinasi dosis I di atas rerata Aceh meliputi, Langsa 36,6 persen, Bener Meriah 36,4 persen, Aceh Tengah dan Lhokseumawe sama-sama 33,5 persen, Gayo Lues 33,4 persen, Aceh Barat Daya 30,6 persen, Aceh Singkil 30 persen, Sabang 29,4 persen, Aceh Tamiang 28,8 persen. Simeulue 28,1 persen, Aceh Tenggara 27,3 persen, dan Nagan Raya 25,8 persen. 

Sedangkan kabupaten/kota yang masih di bawah rerata cakupan vaksinasi dosisi I di Aceh meliputi Subulussalam 23,2 persen, Aceh Selatan 22,9 persen, Pidie Jaya 22,1 persen, Aceh Timur dan Aceh Barat sama-sama 20 persen, Aceh Jaya 18,7 persen, Bireuen 18,4 persen, Aceh Besar 15,9 persen, Pidie 15,6 persen, dan Aceh Utara sekitar 14,5 persen. 

SAG mengatakan, cakupan vaksinasi dosis I mencerminkan cakupan dosis II di setiap kabupaten/kota, karena vaksinasi dosis II terikat dengan waktu vaksinasi dosis I dilakukan.  Ia menghimbau masyarakat memanfaatkan kesempatan yang ada dan segera melakukan vaksinasi dosis I dan melanjutkannya dengan dosis II. 

“Hasil penelitian Badan Litbangkes terhadap 128 ribu orang, terbukti vaksinasi dua dosis Sinovac dapat mencegah risiko sakit berat akibat Covid-19 sekitar 96 persen, dan mengurangi risiko kematian hingga 98 persen,” tuturnya. 

Kasus kumulatif 

SAG juga melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh sudah mencapai 37.845 orang, hingga 3 Oktober 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat tinggal 1.516 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) 34.372 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara kumulatif sudah mencapai 1.957 orang. 

"Data kasus kumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah  hari ini sebanyak 33 orang. Pasien yang sembuh bertambah 103 orang, dan data penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 10 orang," tuturnya. 

Kasus baru 33 orang itu meliputi warga Aceh Besar 11 orang, Banda Aceh lima orang, warga Aceh Tenggara, Aceh Tengah, dan Nagan Raya, sama-sama dua orang. Kemudian warga Aceh Tamiang, Gayo Lues, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Pidie, Sabang, Aceh Barat, dan Simeulue, masing-masing satu orang. Dua lagi warga dari luar daerah. 

Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 103 orang, meliputi warga Banda Aceh 33 orang, Aceh Besar 17 orang, Gayo Lues 14 orang, dan warga Lhokseumawe 13 orang. Kemudian warga Pidie sembilan orang, Simeulue delapan orang, Bireuen enam orang,  warga Aceh Tamiang dan Pidie Jaya, sama-sama satu orang. Dua lagi dari luar Aceh. 

“Satu pasien Covid-19 yang sudah sembuh pencatatan kasusnya dimutasi dari data kasus Aceh Tengah ke daerah sesuai status kependudukannya yang resmi,” kata SAG. 

Sementara itu, lanjutnya, 10 kasus meninggal dunia meliputi warga Aceh Timur empat orang, dan Aceh Besar dua orang. Sedangkan warga Aceh Tengah, Pidie, Sabang, dan Aceh Barat, sama-sama satu orang. Almarhum/almarhumah meninggal dunia dalam periode 21 Mei “ 28 September 2021, kecuali satu warga Sabang yang meninggal hari ini, 3 Oktober 2021. 

Lebih lanjut ia memaparkan data kumulatif kasus probable, yakni sebanyak 892 orang, meliputi 809 orang selesai isolasi, tidak ada lagi yang isolasi di rumah sakit, dan 83 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya. 

Sedangkan kasus suspek secara kumulatif tercatat sebanyak 9.956 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.951 orang, sedang isolasi di rumah dua orang, dan tiga orang sedang diisolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh, tutupnya.[] 

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda