Beranda / Berita / Aceh / KIG Sarana Penyebar Informasi Melawan Hoaks

KIG Sarana Penyebar Informasi Melawan Hoaks

Jum`at, 20 September 2019 07:20 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Diskominsa Aceh

DIALEKSIS.COM | Sabang - Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI Selamatta Sembiring mengatakan Kelompok Informasi Gampong (KIG) kini sudah menjadi sarana ketahanan masyarakat dalam menanggapi berita-berita hoaks.

"KIG sekarang sudah cerdas dan pintar, mereka sudah mampu memilah mana informasi yang benar atau bukan, ini salah satu bentuk ketahanan masyarakat juga sebagai imunitas dalam penyampaian informasi yang benar," sebut Selamatta saat dialog publikasi dengan RRI, Kamis (19/9/2019).

Selain itu, KIG juga sebagian orientasi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selamatta mengatakan pengelolaan Kelompok Informasi Gampong (KIG) Kota Sabang sudah sangat bagus dan perlu dicontoh.

"KIG ini adalah modifikasi dari Kelompencapir dulu yaitu Kelompok Pendengar Pembaca dan Pemirsa tapi sekarang sudah ada lagi kelompok milenial," katanya.

Latar belakang kunjungan ke Sabang, sebut Selamatta, karena adanya Memorandum of Understanding (MoU) di bidang komunikasi dan informasi dengan Kelompok Harapan Malaysia (KHM). Kerja sama itu sudah sejak tahun 1984 hingga sekarang masih berlanjut.

"Dulunya sangat masif, tidak hanya lewat pertukaran informasi lewat Kelompok Informasi, tapi penyiaran kelembagaan untuk mengirim informasi dari negara ke negara melalui TVRI dan RRI," katanya.

Dialog ini juga menghadirkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh Marwan Nusuf dan Pegawai Jabatan Penerangan Malaysia Encik Salmun Mustafa.

Baca juga: Kelompok Harapan Malaysia Kunjungi KIG Sabang

Marwan menyebutkan pihaknya terus fokus pada perkembangan KIG di Aceh. Ia mencontohkan KIG di kawasan Lamteuba Aceh Besar yang sudah memasarkan produk rumah tangga lewat media online.

"KIG di sana sudah sangat terkenal dengan produk kunyitnya dan sudah dipasarkan keluar melalui website dan media online lainnya. Kami dari Kominfo Aceh terus melakukan pembinaan terhadap KIG yang kabupaten/kota melalui Diskominfo Kota. Bahkan di Sabang, kita melatih anggota dari gampong tentang pengelola sistem informasi gampong menyangkut website, supaya mereka bisa memasarkan produk KIG melalui online," ungkapnya.

Marwan mengatakan, Pemerintah Aceh sudah melakukan terobosan baru guna menguatkan penerapan teknologi informasi dalam pelayanan dengan masyarakat yaitu SITIK atau sistem informasi dan teknologi informasi komunikasi berbagi pakai dan terintegrasi.

"Apabila ada aplikasi di provinsi, ini sudah bisa dipakai oleh kabupaten/kota dan tidak perlu membuat pengadaan yang baru," sebut Marwan.

Marwan mengakui, integrasi data selama ini masih kurang. Ia berharap dengan adanya SITIK, data di Aceh akan terintegrasi dengan pemerintah gampong, kabupaten, provinsi sampai ke pusat.

"Ini sudah dipergubkan dengan nomor 67 tahun 2019," imbuhnya.

Dengan SITIK, semua potensi yang ada di Aceh bisa dilihat bersama-sama tanpa memakan waktu lama, katanya.

Sementara itu, Pegawai Jabatan Penerangan Malaysia Encik Salmun mengatakan banyak persamaan antara KHM dan KIG Kota Sabang diantaranya dalam bekerjasama saling bertukar ide atau pendapat. KHM sendiri sudah banyak berganti nama, tapi tujuan dan fungsinya sama. 

"Pada dasarnya kelompok ini dibentuk untuk saling bertukar informasi, ide bertujuan untuk peningkatan perekonomian masyarakat," sebutnya. (dka)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI