kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kiat Minimalisir Kekerasan, Lem Faisal Imbau Pimpinan Dayah Perkuat Koordinasi

Kiat Minimalisir Kekerasan, Lem Faisal Imbau Pimpinan Dayah Perkuat Koordinasi

Kamis, 01 September 2022 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fatur

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh, Tgk H Faisal Ali. [Foto: ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Viralnya video santri asal Simeulue yang mengaku dianiaya di salah satu Pesantren di Montasik, Aceh Besar.

Dalam video tersebut, nampak mata korban menampakkan luka lebam di bagian mata.

Insiden pemukulan oleh santri senior kepada adik kelasnya juga ditanggapi dengan cepat oleh Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto.

Diketahui, Pj Bupati Aceh Besar bergerak dengan cepat yang langsung berkoordinasi dengan lintas Forkopimda, bahkan juga memerintahkan tim gabungan dibawah koordinasi Asisten Setdakab Aceh Besar untuk langsung terjun ke Lokasi.

Respon Lem Faisal

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh, Tgk H Faisal Ali atau yang akrab disapa Lem Faisal mengatakan pertama kasus yang terjadi kepada adik-adik yang ada di pesantren dalam konteks kekerasan (yang dialami korban-red) itu tidak diperbolehkan.

“Tapi hal ini memang tidak bisa dipungkiri, memang keadaan para adik-adik kita di pesantren yang sudah lelah atau sedang tidak fit, kemudian ada temannya yang mengganggu bisa saja hal seperti tersebut terjadi,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Rabu (31/8/2022) usai pelantikan DPW HIPSI Aceh di Hermes Palace Hotel.

Ia mengatakan, perlu dipahami disini, apa yang terjadi saat ini bukanlah kelemahan daripada pihak Pesantren/Dayah. “Karena biasa kejadian-kejadian seperti ini terjadi ketika mereka (Para Santri) menjelang waktu istirahat. Kalaupun ada Mudabbir yang diatur di setiap tempat, tidak 24 jam juga bersama mereka,” jelasnya.

“Jangankan ditempat pesantren/dayah dimana kita titipkan anak-anak kita, kekerasan seperti ini bisa saja terjadi di rumah kita sendiri. Namun, dalam artian bukan membenarkan juga perilaku kekerasan, tapi jangan sampai adanya kasus seperti dapat menyudutkan lembaga-lembaga pendidikan,” jelasnya lagi.

Menurutnya, karena banyak sekali nilai-nilai yang bermanfaat yang diharapkan dari sebuah lembaga pendidikan daripada kasus ini.

Oleh karena itu, Lem Faisal menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh dan kepada seluruh pimpinan lembaga pendidikan untuk terus berkoordinasi, bermusyawarah melihat potensi-potensi terjadi kekerasan, kericuhan di dalam lembaga pendidikan.[Ftr]

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda