Ketua MPU Banda Aceh: Perlu Amalan Khusus Agar Terhindar dari Pergaulan Negatif
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Ketua MPU Kota Banda Aceh, Dr. Damanhuri Basyir. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh, Dr. Damanhuri Basyir menyampaikan, mengamalkan amalan khusus akan menjaga ketahanan diri dan akan terelakkan dari sikap buruk dan pergaulan bebas lainnya.
Manusia dalam kegiatan ekonominya (muamalat) untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak bisa dilepaskan dari kegiatan hutang-piutang. Hutang-piutang merupakan hal yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia. Namun banyak juga masyarakat setelah berhutang lupa membayar bahkan mencoba melakukan penipuan.
Dr. Damanhuri mengatakan, jika dilihat dari sejarah lahirnya hal tersebut semacam penipuan, pertama dia minta bantu, namun setelah itu dia tidak melaksanakan perjanjian sesuai kesepakatan kedua belah pihak atau disebut tidak bertanggung jawab.
Ia melihat dunia akhir ini tidak jelas lagi, bukan hanya masyarakat biasa tapi pejabat berdasi pun demikian menjadi pengemis. Mungkin pejabat berdasi minta bantuan dengan proposal. Kalau untuk masyarakat sudah jelas tapi ini lari ke ranah bagian individunya.
Dalam adat istiadat di kampung, sebaiknya kita merasa malu meminta bantuan jika memang kita tidak sedang butuh. Kita meminta bantuan itu ketika kita terdesak dan dalam diam-diam.
Nabi Muhammad Saw. bersabda: "Siapa yang membantu melapangkan hajat sesama manusia, maka Allah Swt. akan lepaskan segala hajatnya di dunia".
Tegasnya lagi, meminta bantuan untuk kebutuhan hidup bukan untuk suatu kemewahan. Dalam agama ada aturannya jika hendak memberikan bantuan (hutang), seperti pada pedagang, tapi jangan beli barang yang gampang busuk. Misal jual ikan atau cabe, kalau nggak laku pasti busuk, modalnya hilang.
"Haram juga hukumnya, yang berhutang dan menggunakan uang tersebut untuk beli chip atau main judi," ucapnya pada Dialeksis.com, Minggu (8/1/2023).
Berhutang itu jika memang benar-benar butuh, jangan berhutang mau beli rokok, rasanya jangan kasih hutang padanya kalau untuk hal itu.
Secara biologis pun, jika uang yang dihasilkan dari penipuan maka akalnya akan dibalut oleh setan. Manusia sekarang banyak yang kosong, bagaikan kapas dibawa angin, kenapa? Bangun pagi pergi aktivitas seharusnya ada amal-amal khusus yang dibaca dan diamalkan setiap hari.
Amalan tersebut bertujuan untuk menghindari kekosongan hati terutama dari syaitan, kemudian dapat menjaga ketahanan batin. Jadi, salat lima waktu saja tidak cukup, itu pun harus dilaksanakan tepat waktu.
"Banyak yang nggak bisa dikendalikan, apalagi sekarang mungkin ada perempuan yang ingin suatu barang dan ia tidak mudah mendapatkannya, maka yang ia lakukan adalah jual diri," jelasnya lagi.
Padahal memahami dirinya jauh lebih penting, artinya ketahanan dirinya kan tidak ada lagi. Ia juga menyarankan masyarakat untuk membaca Al-qur'an setiap malam atau pagi, sesibuk apapun, kalau tidak kita bakal hancur.
Ia juga menambahkan, anak-anak kita perlu ada batasan, juga perlu adany abaca Al-qur'an atau mempelajari ilmu-ilmu agama. Jika ketahanan diri sudah ada, walaupun bertemu dengan pergaulan yang tidak baik, ia akan mengelak, pasti ia melawan.
"Namun, jika atas kekosongan hati maka ia akan terombang-ambing bagaikan sabut kelapa di atas lautan dibawa ke mana-mana," pungkasnya. [AU]