DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian mengatakan insiden dugaan intimidasi yang dialami dua wartawan di Aceh ketika hendak mewawancara langsung dengan ketua KPK Firli Bahuri dibarengi dengan peristiwa pagar betis yang dilakukan salah satu pejabat Pemerintah Aceh.

"Ada pejabat Pemerintah Aceh memfungsikan dirinya sebagai “pagar betis” ketika teman-teman media di Aceh meminta wawancara ketua KPK,"kata koordinator MaTA, Alfian, melalui siaran pers yang diterima Dialeksis.com,Jumat (10/11/2023).

Berdasarkan penelusuran MaTA pejabat tersebut, ternyata sudah dua kali di periksa oleh KPK atas kasus korupsi pada pagu anggaran Rp 5.427 triliun sebagaimana pernah dilapor ke KPK.

MaTA kata Alfian juga mendukung penuh atas sikap AJI, IJTI dan PWI terkait pengusutan atas intimidasi terhadap dua jurnalis di Aceh. 

"Ini menjadi pesan kepada publik, kedatangan pimpinan KPK ke Aceh jelas menghindar atas penyelidikan yang sedang berlangsung saat ini sehingga tidak memiliki kesiapan padahal pimpinan KPK adalah sebagai pejabat publik," ujar Alfian.

Sebagaimana diketahui Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri melakukan roadshow bus antikorupsi dan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Aceh. Kegiatan ini berlansung selama tiga hari, mulai 8-10 November 2023.