Ketua Komisi VI DPRA: Tetap Ada Pengawasan Dalam Dana Baitul Mal Melalui Pergub
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Komisi VI DPR Aceh, Tgk. H. Irawan Abdullah menyampaikan, dana Baitul Mal tetap melakukan pengawasan melalui Pergub, sama dengan dinas-dinas lainnya.
Tanggapan tersebut dikutip Dialeksis pada kanal Youtube Inews Aceh Kamis (06/01/2022) terkait diskusi "Pengesahan Qanun Baitul Mall Serta Manfaatnya bagi Umat".
Ia mengatakan bahwa semua dana yang masuk ke dalam dana Baitul Mall akan menjadi sebuah Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA). Jadi anggaran-anggaran tersebut dalam konteks pengawasan.
Dana Baitul Mall hampir juga dengan SKPA-SKPA atau dinas yang lain. Jadi dana tersebut juga dipertanggungjawabkan juga seperti dinas-dinas yang lain.
Walaupun dana infaq dan sedekah ini hanya numpang lewat di dalam APBA tapi ketika pertanggungjawaban juga akan dilakukan secara menyeluruh.
"Misalnya pembangunan rumah dhuafa kepada tim yang menilai terlebih dahulu rumah mana yang layak untuk diajukan," ucapnya.
Ia menambahkan, sdari dewan sendiri juga akan memeriksa hal ini, misalnya Peraturan Gubernur (Pergub) yang diatur dalam proses penerimaan orang-orang yang berhak menerima rumah dhuafa.
Kemudian ada lain misalnya pemberdayaan alat-alat kerja bagi orang-orang yang putus lapangan kerjanya, disediakan alat-alat kerja oleh Baitul Mall sesudah diseleksi dari sekian proposal oleh Baitul Mall.
"Kita dari dewan ketika ada keluhan atau laporan masyarakat, kita juga akan mengintesvigasi pengawasan terhadap program-program yang dilakukan termasuk yang sedang berjalan mendapatkan respon yang luar biasa dari masyarakat," ujarnya lagi.
Lanjutnya, misalnya ada rumah masyarakat yang terbakar, insyaAllah Baitul Mall bisa membantu dalam konteks membangun atau membantu dana tangga darurat untuk keperluan hari itu walaupun nilainya tidak terlalu besar tapi itu dapat membantu masyarakat yang terkena musibah.
"Jadi pengawasan ini akan kita lakukan terus menerus sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan anggaran dan kita berharap supaya Baitul Mall menjadi salah satu andil kemashalatan dalam sumber pemberdayaan umat khsuusnya dari harta-harta agama yang ada," sebutnya.
Ia sangat berharap bahwa sektor produktif ini menjadi sebuah projek yang penting bagi Baitul Mall misalnya ada orang yang putus lapangan kerja kemudian diberikan modal oleh Baitul Mall untuk bergerak, modal ini ada kalanya dia sifatnya langsung atau tidak langsung.
"Yang kita harapkan Baitul Mall melakukan pembinaan bukan hanya sekedar memberikan modal untuk pekerja tapi dia melakukan pembinaa untuk kendalanya baik dari segi marketingnya dan lain sebagainya," jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga berharap dana infaq itu khususnya yang mempunyai pemahaman yang lebih luas untuk kemashalatan umat menjadikan sektor-sektor produktif lebih meningkat sehingga banyak orang yang terbantu.
"Kalau hari ini dia orang menerima infaq, bisa jadi suatu saat dia adalah orang yang berinfaq," pungkasnya.