kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ketika Presiden Kumpulkan Pejabat Polri di Istana, Nasir Djamil Yakin Jokowi Ingin Jaga Moralitas Anggota

Ketika Presiden Kumpulkan Pejabat Polri di Istana, Nasir Djamil Yakin Jokowi Ingin Jaga Moralitas Anggota

Sabtu, 15 Oktober 2022 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil. [Dok. ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemandangan tak biasa tersaji di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/10/2022) kemarin, ketika Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan pejabat Markas Besar Polri, Kapolda dan Kapolres se-Indonesia. 

Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil mengatakan, pemanggilan pejabat Polri ke Istana Presiden kemarin dikarenakan Presiden Jokowi ingin memastikan soliditas intitusi Kepolisian Republik Indonesia dengan gonjang-ganjing yang dialami oleh intitusi tersebut beberapa waktu lalu.

Nasir Djamil menyatakan, Presiden Jokowi sebagai “komandan tertinggi Kepolisian” ingin menjaga moralitas anggota Polri. Apalagi Jokowi juga mewanti-wanti kepada jajaran terkait dengan ancaman resesi ekonomi secara global yang konon katanya juga akan masuk ke Indonesia.

Menurut Nasir Djamil, pemanggilan pejabat penting Polri ke Istana Kepresidenan agar Polri harus mengantisipasi situasi keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat Indonesia supaya bisa kondusif.

“Sebab kalau tidak bisa diantisipasi, kalau (resesi) ini masuk ke Indonesia, lalu kemudian jajaran kepolisian Republik Indonesia tidak mampu mengantisipasinya, ini akan berpotensi chaos (kekacauan),” ujar Nasir Djamil saat menjadi narasumber CNN Indonesia, ditayangkan ulang di Facebook-nya dan dikutip oleh reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (15/10/2022).

Nasir Djamil melanjutkan, kepolisian sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat, maka polisi harus memiliki moral tertinggi dengan berbagai macam peristiwa yang dapat menurunkan kepercayaan publik.

Distrust masyarakat kepada kepolisian, menurut Nasir Djamil sangat mengganggu tugas-tugas kepolisian terkait dengan ancaman resesi ekonomi global di kemudian hari jika masuk ke Indonesia.

Di samping itu, Nasir Djamil juga tak memungkiri bahwa citra Polri saa ini laksana terjun bebas tanpa parasut.

Menurut Anggota Komisi III DPR RI itu bahwa kepercayaan publik terhadap intitusi kepolisian harus segera dipulihkan, mengingat keseharian kerja kepolisian selalu bersama masyarakat.

Dan yang paling penting, menurut pandangan Nasir Djamil adalah bagaimana menjaga moralitas kepolisian. Sehingga jangan terulang lagi peristiwa-peristiwa yang bisa menurunkan semangat moralitas anggota Kepolisian Republik Indonesia.

Bicara soal distrust publik kepada kepolisian, Nasir Djamil yakin bahwa kejadian tersebut bukan lagi rahasia umum dan juga pastinya sudah diakui oleh kalangan kepolisian itu sendiri.

Semisal, contoh Nasir, seperti kasus yang terjadi di Duren Tiga yang melibatkan Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

“Sekarang kepercayaan publik lagi diusahakan untuk dapat naik kembali, tapi tiba-tiba ada kejadian yang menimpa Irjen Teddy Minahasa. Upaya untuk membangkitkan moral anggota Polri, lalu tiba-tiba dihadapkan dengan peristiwa yang menurut saya bukanlah peristiwa biasa,” pungkasnya.(Akh)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda