kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kepala BPBA: Upaya Mitigasi Bencana, Tugas Semua Lapisan Masyarakat

Kepala BPBA: Upaya Mitigasi Bencana, Tugas Semua Lapisan Masyarakat

Kamis, 19 Desember 2019 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

BPBA menyelenggarakan Peluncuran dan Bedah Buku Smong Purba, Khutbah Jum’at Kebencanaan dan Jejak Bencana di Aceh, Kamis (19/12/2019) bertempat di Aula BPBA, Banda Aceh. [Foto: BPBA]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menggelar Peluncuran dan Bedah Buku Smong Purba, Khutbah Jum’at Kebencanaan dan Jejak Bencana di Aceh, Kamis (19/12/2019) bertempat di Aula BPBA, Banda Aceh.

"Sebanyak 70 peserta dari masyarakat umum dan akademisi kampus menghadiri kegiatan ini," kata Kepala Pelaksana BPBA, Ir. Sunawardi, M.Si saat meresmikan acara dan memberikan kata sambutan. 

"Penanganan bencana hanya 30% tugas BPBA dan BPBD namun upaya mitigasi merupakan tugas semua lapisan masyarakat dan ini yang harus kita maksimalkan," ungkap Sunawardi.

Beliau menambahkan bahwa BPBA tidak hanya menerbitkan 9 (sembilan) buku pada tahun 2019 ini BPBA juga masuki jalur sosialisasi dengan lagu-lagu dan jingle-jingle kebencanaan bahkan baru-baru ini film karya anak bangsa berjudul "Ajari Aku Aceh" banyak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Nasional.

Turut pula menghadiri Asisten II Sekda Aceh sekaligus sebagai penulis buku Smong Purba dan Jejak Bencana di Aceh, H.T. Ahmad Dadek, SH. Beliau mengingatkan masyarakat dan akedemisi agar meningkatkan budaya menulis dan membaca khususnya dalam bidang kebencanaan demi memperkaya ilmu mitigasi bencana individu masing-masing keluarga dan masyarakat luas pada umumnya.

"Buku Smong Purba ini tidak hanya tentang smong saja tapi juga menceritakan sejarah tsunami di Aceh dengan nama-nama yang berbeda sebagai contoh bahwa masyarakat Simeulu berhasil menggunakan istilah ini dan mewariskan ke generasi selanjutnya," jelas Dadek.

Beliau juga berharap dengan penerbitan buku-buku kebencanaan oleh BPBA ini dapat memperkaya literasi sejarah Aceh tentang bencana-bencana yang pernah terjadi sehingga korban akibat bencana tersebut dapat berkurang dengan mitigasi yang baik melalui informasi turun-menurun dari generasi ke generasi.

"Kita dianggap bernilai bukan dari apa yang kita bicarakan tapi dari karya apa yang kita hasilkan," tutup Dadek.

Pimpinan Dayah Babul Maghfirah, Ustaz Masrul Aidi yang juga turut berkontribusi dalam penulisan buku Khutbah Jum’at Kebencanaan mengemukakan alasan kenapa informasi kebencanaan disampaikan melalui kutbah jum’at , tidak lain dikarenakan keyakinan masyarakat Aceh yang lebih mempercayai apa yang agama mereka katakan.

"Pendekatan agama menjadi mitigasi bencana paling tepat yang digunakan oleh BPBA saat ini dan saya setuju itu," sebut Ust. Masrul.

Lanjutnya untuk membuat persepsi yang bagus kepada jama’ah khutbah maka pesan kebencanaan harus dengan kesan dan cara yang tepat.

"Mudah-mudahan dengan kita sudah patuh kepada ajaran agama untuk menjaga alam maka kita juga akan dengan mudah mengikuti peraturan negara yang mengikatnya demi kesiapan menghadapi bencana," tutup Ustaz Masrul mengakhiri. (hj/bpba)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda