Kementerian PUPR Lanjutkan Proyek Tanggul Pemecah Ombak di Meulaboh, Siapkan Rp43 M
Font: Ukuran: - +
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Aceh Barat, Dr Kurdio menjelaskan Kementerian PUPR telah mengalokasikan dana senilai Rp43 miliar untuk melanjutkan proyek pembangunan tanggul pemecah ombak sepanjang pesisir Meulaboh. [Foto: Net]
DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) merencanakan panjang pembangunan tanggul sepanjang 1,6 kilometer, membentang dari Gampong Suak Indrapuri hingga Desa Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Warga pesisir menyambut baik program kelanjutan pembangunan tanggul pemecah ombak di sepanjang pantai di Meulaboh pada tahun 2024. Pasalnya, tanggul menjadi solusi masyarakat terhindar dari ancaman banjir rob.
"Alhamdulillah kalau pemerintah masih melanjutkan pembangunan tanggul pemecah ombak, jadi tahun ini tanggulnya bisa sampai menutupi wilayah pesisir kami, tidak terlalu khawatir lagi saat pasang purnama terjadi," ujar Zulfahmi (40), warga yang tinggal di ruas jalan Kupiah Meuketop, Gampong Kuta Padang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Selasa (23/4/2024).
Menurut dia, ancaman banjir rob dapat terjadi 1-2 kali dalam setahun, sehingga membuat warga harus meningkatkan kewaspadaan setiap memasuki musim pasang air laut tinggi.
"Kalau di tempat saya, ketinggian banjir air laut bisa mencapai 20- 30 cm, makanya saya senang saat mendengar proyek tanggul dilanjutkan," ungkapnya.
Keuchik Kuta Padang, Syafrijal, membenarkan adanya kekhawatiran di tengah masyarakat saat ketinggian air laut lebih tinggi dari daratan (pasang purnama). Hal itu lantaran kediaman ratusan keluarga (KK) rawan terendam kalau terjadi banjir rob.
"Ada empat dusun yang rawan, di antaranya Dusun Singgamata II, Dusun Seulawah, Dusun Geureute, dan Dusun Keumala," terang dia.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Aceh Barat, Dr Ir Kurdi ST MT, IPM, ASEAN.Eng, menjelaskan, pada tahun ini Kementerian PUPR telah mengalokasikan dana senilai Rp43 miliar untuk melanjutkan proyek pembangunan tanggul pemecah ombak sepanjang pesisir Meulaboh.
Kurdi menjelaskan, tanggul ini nantinya dapat mengatasi persoalan abrasi pantai yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat berdomisili sekitar pesisir Meulaboh.
Tanggul yang dibangun pemerintah pusat tersebut dinilai efektif untuk mencegah terjadinya abrasi pantai, sekaligus menghindari potensi bencana pasang surut air laut yang terjadi di pemukiman masyarakat yang bermukim di sekitar pantai.
Kurdi mengatakan, pada tahun 2020 lalu, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR RI juga telah mengalokasikan anggaran dengan pagu Rp17 miliar untuk melakukan pembangunan tanggul pemecah ombak di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Pada tahun 2021, pemerintah pusat kembali mengalokasikan anggaran anggaran sebesar Rp33 miliar untuk melanjutkan proyek serupa.
"Dengan dilanjutkannya pembangunan tanggul pengaman pantai di Meulaboh, harapannya masyarakat terlindungi dari terjangan abrasi pantai dan bencana alam banjir rob," pungas Kurdi. [*]
- Lagi dan Lagi, Satu Pengungsi Rohingya Kabur dari Lokasi Penampungan Aceh Barat
- Tak Ikut Putusan Pemerintah, Warga Aceh Barat Lebaran di Hari Kamis, 11 April 2024
- Komunitas Teungku Muda Aceh Barat Jaring Cabup dan Cawabup dari Kalangan Dayah
- Ribuan Warga Aceh Barat Berbuka Puasa Bersama di Kediaman Amirudin RTA