Kementan RI Akan Kembangkan 6 Ha Demfarm VUB di Pandrah
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Kementerian Pertanian (Kementan) RI akan menyelenggarakan kegiatan demfarm varietas unggul baru (VUB) padi khusus dengan teknologi Jarwo Super di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Kegiatan ini merupakan kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan RI dengan Komisi IV DPR RI.
Hal itu dijelaskan anggota Komisi IV DPR RI Ir H TA Khalid MM melalui tim, disela-sela acara Bimbingan Teknis Demfarm Gampong Pandrah Kandeh Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen, Kamis (20/5/2021).
TA Khalid mengatakan Poktan Hidup Sejahtera Gampong Pandrah Kandeh memiliki kuota 6 Hektar Demfarm VUB yang akan ditanami, dan seluruh biaya pendampingan akan dibiayai oleh Balitbangtan melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh.
Selain itu, ada dua titik Demfarm di Aceh Utara, masing-masing 5 hektar di Kecamatan Seuneudon dan 5 hektar di Kecamatan Simpang Kramat. Oleh sebab itu dirinya mengharapkan dengan kolaborasi kegiatan Komisi IV DPR RI dan Balitbangtan Kementerian Pertanian ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan pertanian #Maju, mandiri, modern# melalui aplikasi teknologi tepat guna dan mekanisasi pertanian.
Sementara itu Sub. Koordinator Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh, M. Ramlan SP dihadapan para petani yang mengikuti Bimbingan Teknis Demfarm VUB menjelaskan BPTP Aceh akan kembangkan Padi VUB Khusus seperti Inpari IR Nutri Zinc, serta VUB spesifik lokasi antara lain Siliwingi dan Cakrabuana di lokasi pengembangan demplot/demfarm Kelompok Tani Hidup Sejahtera Desa Pandrah Kandeh, Kabupaten Bireuen-Aceh.
"Demplot dilaksanakan pada luasan lahan 6 ha, yang melibatkan 24 anggota kelompok tani. Ada tiga varietas benih unggul yang akan ditanami di Pandrah, 1 ha VUB Inpari NutriZinc, 3 hektar Siliwangi (110 hari) dan 2 ha VUB Cakrabuana (97 hari). Semua itu ditanami metode Jarwo 2:1", sebut Ramlan.
Menurutnya komponen teknologi Jarwo Super mengarah kepada budidaya organik yaitu penggunaan dekomposer, Agrimeth yang mengandung 5 jenis bakteri yang berfungsi meningkatkan kesuburan tanah dan serapan hara bagi tanaman. Dijelaskan pula bahwa teknologi jajar legowo meningkatkan populasi hingga 30%, dan pemanfaatan efek tanaman pinggir sehingga diharapkan peningkatan produksi akan signifikan.
Sementara untuk aplikasi pupuknya 300 Kg NPK/ha diaplikasikan pada umur maksimal 7 hari setelah tanam, 200 Kg/ha Urea atau 50 Kg Urea dan 50 Kg Za/ha pada umur 21 hari setelah tanam dan aplikasi ke 2 pada umur 35 hari setelah tanam. Jumlah keseluruhannya 500 Kg/ha, tutupnya. (Fajri Bugak)