Foto: doc unimal

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Teuku Kemal Fasya selaku Antropolog Universitas Negeri Malikussaleh (Unimal), menanggapi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan yang diundangkan pada tanggal 31 Maret 2021 lalu, menurutnya blunder dan tidak sesuai pada tempatnya, Sabtu (17/04/2021).

“Sistem pendidikan itu sebenarnya tempat pembangunan dan penguatan karakter kebangsaan. Nah, dengan kebijakan ini maka Mendikbud sudah melakukan blunder bagi pendidikan Nasional.” Ujar Kepala UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal Universitas Malikussaleh ini.

Bagi Kemal, Nadim Makarim sudah sepatutnya turun dan digantikan, dikarenakan beberapa kebijakan yang telah di perbuat oleh Nadim Makarim ini, tidak tepat dan menimbulkan blunder. 

“sebelumnya ada kebijakan tentang penghapusan sejarah, seperti kita tau pendidikan tidak terlepas dengan namanya sejarah baik sejarah apapun itu, terus kebijakan sekolah Luar Jaringan (Luring) yang lambat dan memperngaruhi sistem ketuntasan dalam belajar padahal di Negara lain sudah 85% berjalan.” Jelas Kemal.

Kemal juga nyampaikan Mendikbud harus banyak belajar dengan Tokoh-tokoh yang terdahulu agar paham bagaimana lisensi pendidikan, karena bagi Kemal pendidikan itu bukan tempat kita belajar menjadi buruh tetapi pendidikan adalah bagaimana seorang itu berkembang dan merdeka [hakim].