Kebutuhan Data dan Pondasi AI Negara ASEAN, Ini Respon Ahli IT Muttaqin
Font: Ukuran: - +
Reporter : Biyu
Muttaqin, S.T., M.Cs Ahli Informasi dan Teknologi juga Dosen Teknik Komputer Universitas Sains Cut Nyak Dhien
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baru baru ini sebuah laporan Kyndryl mengungkapkan, setiap organisasi yang sukses saat ini karena menerapkan transformasi digital dengan menghadirkan data dan kecerdasan buatan (AI) sebagai intinya.
Laporan itu menerangkan, tujuannya untuk mengatasi tantangan data dan AI yang dihadapi oleh organisasi di ASEAN, dan memberikan rekomendasi bagi mereka untuk membangun strategi terukur yang memberikan dampak nyata pada bisnis.
Merespon berkembang dalam kebutuhan AI bagi negara ASEAN, Muttaqin, S.T., M.Cs Ahli Informasi dan Teknologi sekaligus Dosen Teknik Komputer Universitas Sains Cut Nyak Dhien menyampaikan, organisasi di kawasan ASEAN saat ini harus fokus pada transformasi digital dan mengembangkan fondasi data dan kecerdasan buatan (AI) yang tepat untuk memenangkan persaingan, untuk mengatasi berbagai tantangan di masa depan nantinya.
Menurutnya mengembangkan AI perlu diperhatikan membangun tim data yang kuat dan berkompeten untuk mengelola data dan mengembangkan solusi AI. Selain itu menetapkan kebijakan tata kelola data yang jelas dan memastikan bahwa mereka dipatuhi oleh semua anggota organisasi.
“Terpenting kemauan dan keseriusan untuk mengembangkan AI, selain dukungan kebijakan semata saja,”ungkapnya kepada Dialeksis.com, Jumat (17/02/2023).
Dia menambahkan, hal diperlukan dalam membangun kemajuan AI yakni meningkatkan pemahaman tentang risiko dan keamanan data untuk memastikan bahwa data aman dan dilindungi dengan baik.
Masih menurutnya, hal lainnya menginvestasikan sumber daya dalam teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data dengan efektif.
Selanjutnya memastikan kualitas data yang baik dan terus memperbarui dan membersihkan data yang digunakan dalam solusi AI, serta mengembangkan solusi AI dan model yang dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi, seperti meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, atau meningkatkan pengalaman pelanggan.
Ia juga menyarankan terpenting ketika sudah memakai sistem AI, maka teruslah memperbarui dan meningkatkan solusi AI dan fondasi data berdasarkan umpan balik dari pengguna dan kemajuan teknologi terbaru.
Saran lainnya dikatakan Muttaqin, mengikuti langkah-langkah ini, organisasi di kawasan ASEAN dapat membangun fondasi data dan AI yang kuat, yang dapat memberikan keuntungan bersaing dan membantu mereka bertahan dalam pasar yang semakin bergejolak.
Wawasan lain perlu jadi pertimbangan bagi negara ASEAN, Muttaqin kembali jelaskan bahwa akses data menjadi rintangan utama, di mana hanya sedikit organisasi yang fokus pada membangun fondasi data dan AI yang tepat.
Selain itu, organisasi juga membutuhkan kreativitas data dan tata kelola yang dibangun dalam organisasi untuk menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan solusi AI dengan sistem yang ada, mengumpulkan data dari berbagai sumber internal, dan kualitas data.
“Dalam mengatasi tantangan ini, organisasi membutuhkan ekosistem manajemen data yang kuat sebagai fondasi,” katanya.