Kasus PMK di Aceh Berangsur-angsur Mulai Menurun, Dekan FKH USK Apresiasi Tim Satgas
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Dekan FKH USK, drh Teuku Reza Ferasyi MSc PhD. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebagaimana dikabarkan, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aceh secara berangsur-angsur mulai menurun.
Dekan Fakultas Kesehatan Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH USK), drh Teuku Reza Ferasyi MSc PhD menyatakan, penurunan kasus PMK di Aceh merupakan sebuah keberhasilan yang menggembirakan.
Menurutnya, hasil penurunan angka PMK di Aceh ini adalah hasil kerja keras dan kerjasama semua pihak, mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota.
“Tentu melalui arahan atau komando yang luar biasa dari setiap gugus tugas sehingga kasus PMK Aceh secara berangsur-angsur mulai mengalami penurunan,” ujar Reza Ferasyi kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Kamis (11/8/2022).
Meskipun begitu, Dekan FKH USK ini tetap mewanti-wanti dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi munculnya wabah gelombang kedua.
Menurutnya, kesembuhan ternak secara klinis bukan berarti bebas sama sekali, karena ternak bisa bersifat carrier (pembawa), dan bisa saja masih menyebarkan virus meski tanpa gejala klinis.
“Untuk mencegah meningkat lagi kasus PMK, maka upaya-upaya yang telah dilakukan seperti pembatasan dan pengawasan lalu lintas ternak, vaksinasi ulangan, penguatan biosekuriti dan ketersediaan obat-obatan yang cukup perlu terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Di samping itu, Reza menyarankan agar di setiap wilayah harus memiliki dokter hewan sebagai pejabat otoritas veteriner yang memberikan rekomendasi untuk tindakan medis yang tepat berserta seluruh dukungan fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
“Kami dari perguruan tinggi siap mendukung penuh langkah langkah strategis yang telah dirancang. Tentu saja yang tidak kalah penting adalah mempertahankan koordinasi gugus tugas yang sudah berjalan dengan baik hingga saat ini,” pungkasnya.(Akh)