[Net]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kasus pelecehan seksual pada anak di bawah umur sebut saja bunga (9) yang lakukan oleh ayah dan pamannya sendiri di Kabuapaten Aceh Besar.

Terus saja menjadi bahan pembicaraan ditengah masyarakat seperti di lingkungan terdekat, tetangga. Pasalnya tak habis fikir seorang ayah yang seharusnya menjadi pelindung justru menggagahi anaknya sendiri.

Menganggapi peristiwa mengerikan tersebut, salah satu tetangga korban mengatakan prihatin dan tidak pernah terfikir di kepala bahwa ada seorang ayah yang tega menggagahi putrinya sendiri. Masyarakat setempat sudah curiga terhadap ayah dan paman itu.

"Sejujurnya kami tidak tahu jelas kronologi kejadian, kami baru tahu saat polisi ramai-ramai datang ke rumah, awalnya kami kami sempat curiga terhadap ayah korban dengan meminta sang ayah untuk tidak menidurkan korban dengannya dalam satu kamar," ujar tetangga korban pada Dialeksis.com, Selasa (02/02/2021).

Tetangga korban juga menjelaskan, terdapat sebuah tanda pada korban yang menguatkan kecurigaan mereka, terjadi perubahan cara berjalan korban yang sedikit mengangkang.

"Karena kami melihat cara berjalan korban yang sedikit mengangkang tidak seperti biasanya, kami berfikir sepertinya ada pelecehan. Namun, kami tidak menduga kalau sang ayah yang melakukannya, keluarga mereka juga tertutup, tidak terlalu suka bergaul,” kata tetangga.

"Sehingga kami tidak tahu siapa pelakunya, mungkin ada orang yang mengetahui dan melaporkan kejadian itu," lanjutnya.

Adapun kegiatan keseharian korban sering membantu pekerjaan rumah, korban termasuk anak yang sangat rajin.

"Dia sering membantu almarhum ibunya berjualan BBM, bahkan setelah ibunya meninggal korbanlah yang melakukan pekerjaan rumah tangga, kami sering melihat ayahnya sering pulang tengah malam," pungkasnya.