Kakanwil Aceh: Disahkannya UU Pontren, Kado Terindah Bagi Santri Se-Indonesia
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H M Daud Pakeh menyampaikan sambutan pada pembukaan kegiatan Seminar Nasional Memperingati Hari Santri ke 5 Tahun 2019 Aceh bertema "Konsolidasi Potensi Santri dan Ulama Dayah Membangun Negeri," di Oasis Hotel Banda Aceh, Sabtu (19/10/2019).
Dalam sambutannya Kakanwil mengatakan dengan disahkannya Undang-undang tentang Pesantren oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 24 September lalu merupakan bentuk syukur kita terhadap keberadaan santri di Indonesia.
"Hari santri kita peringati setiap tanggal 22 oktober merupakan anugerah terhadap bangsa, kemudian disahkannya UU pontren yang menjadi kado terindah bagi santri se Indonesia," ujar Kakanwil.
Hari Santri pun menjadi milik umat Islam Indonesia secara keseluruhan.
Dikatakannya, UU Pesantren memberi pengakuan kepada pendidikan pesantren sebagai bagian dari penyelenggaraan pendidikan nasional dengan segala kekhasannya di Indonesia.
"Karenanya, dengan lahirnya UU Pesantren menjadi spirit baru bagi kalangan pesantren dalam memperingati hari santri," lanjutnya.
"Melalui UU pontren, maka memberi peluang bagi pemerintah dalam memfasilitasi pesantren, pesantren mendapat pengakuan yang sama dengan universitas umum baik dari alumni dan statusnya," sebut Kakanwil.
Kakanwil menjelaskan bahwa hari santri pertama di Aceh diperingati di Dayah Amal Aceh Timur tahun 2017, selanjutnya kita peringati di Meulaboh pada tahun 2018, "Kedua peringatan tersebut disupport langsung oleh pemkab setempat," jelasnya.
Alhamdulillah, hari santri tahun 2019 ini kita peringati di Blang Padang Banda Aceh, lanjutnya.
Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah Elmadny SAg MM mengatakan bahwa hari santri sangat penting sebagai semangat untuk kebaikan bagi anak dayah.
"Kita berharap alumni dayah lebih siap dan pasti menyambut masa depan, kami inginkan kualitas bukan kuantitas, moga pertemuan hari ini jadi motivasi bagi kita semua kalangan pontren menjadi lebih baik," ucap Usamah.
Seminar Nasional tersebut menghadirkan narasumber Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah Elmadny SAg MM, Dirjen Pendis Kemenag RI yang diwakili Muhtadi, Tokoh Nasional Pemerhati Pesantren Fachry Ali, Guru besar UIN Ar-Raniry Prof Dr Farid Wajdi MA, dan ulama Aceh sekaligus Ketua Huda Tgk HM Yusuf A Wahab/ Tu Sop. (kka)