Kadisdik Aceh Minta Guru dan Tendik Bersyukur Meski Ditempatkan di Sekolah Terpencil
Font: Ukuran: - +
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM saat menyemangati para siswa di SMAN 1 Syiah Utama Bener Meriah. [Foto: dok. Disdik Aceh]
DIALEKSIS.COM | Samarkilang - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM meminta kepada para guru dan tenaga kependidikan agar senantiasa bersyukur meski ditempatkan di sekolah terpencil.
Hal itu disampaikan Alhudri saat melakukan kunjungan kerja ke SMAN 1 Syiah Utama, Kemukiman Samarkilang, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (25/5/2022). Ikut bersama rombongan Pejabat Eselon III, dan Tenaga Ahli Dinas Pendidikan Aceh, serta sejumlah kepala sekolah di Bener Meriah.
Alhudri yang tak lain adalah camat pertama pada awal terbentuknya kecamatan paling ujung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara itu, mengaku sudah sejak dulu memiliki harapan besar agar kelak anak-anak di Samarkilang dapat bersaing dengan anak-anak lain di ibu kota.
Berangkat dari itu, Alhudri bersama tokoh masyarakat di Samarkilang saat itu mengusulkan agar di sana memiliki sekolah tingkat menengah yang kemudian berdiri pascadamai dengan nama SMAN 1 Syiah utama.
Oleh karena itu, Alhudri meminta agar para guru dan tenaga kependidikan untuk selalu bersyukur dan tidak mudah mengeluh.
"Jangan pernah mengeluh atas apa yang kita rasakan, percayalah jika kita ikhlas maka Allah akan memberikan yang terbaik untuk bapak - ibu semua," kata Alhudri.
Alhudri menyampaikan hal itu berkaca pada getirnya pengalaman dirinya saat menjadi Camat Syiah Utama sejak Tahun 2000 sampai dengan 2003. Syiah Utama adalah awal karirnya sebagai Camat usai lulus sekolah kedinasan di APDN (sekarang STPDN).
Alhudri berkisah, menjadi Camat Syiah Utama saat itu bukanlah hal yang mudah, selain letaknya yang jauh terpencil dan akses jalan yang belum teraspal, kondisi konflik bersenjata yang sedang berkecamuk saat itu membuat dirinya hanya pasrah pada takdir Tuhan.
"Karena saat itu, yang kami rasakan kematian terasa begitu dekat. Kita terhimpit antara kedua belah pihak yang sedang berkonflik," kenang Alhudri.
Namun demikian, Alhudri mengaku tetap iklas menjalani tugasnya sebagai Camat Syiah Utama tanpa terbesit rasa ingin berhenti dan mengeluh saat itu. Bagi Alhudri Syiah Utama adalah 'negeri metuah' yang apabila dikerjakan dengan ikhlas maka akan mendapat ganjaran terbaik.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM saat bercengkrama dengan para siswa di SMAN 1 Syiah Utama Bener Meriah. [Foto: dok. Disdik Aceh]"Maka jika hari ini bapak dan ibu mengeluh karena jauh, berarti bapak dan ibu masih kurang bersyukur. Betapa mudah sekarang, akses jalan sudah bagus dengan adanya jalan Multi Years, kondisi juga sudah jauh lebih kondusif. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang tidak kita syukuri?" kata Alhudri.
Kunjungan kerja yang merupakan tindaklanjut dari kunjungan Sekda Aceh, dr. Taqwallah beberapa hari lalu, juga mengapresiasi perubahan sekolah lingkungan yang jauh lebih bersih dibandingkan sebelumnya.
Kendati demikian, Alhudri berpesan agar kebersihan sekolah harus selalu diterapkan melalui gerakan Bersih, Estetis, Rapi, dan Hijau (BEREH) harus diterapkan secara berkelanjutan, sehingga tidak hanya berlaku saat ada kunjungan dirinya, Sekda Aceh atau bahkan Gubernur Aceh.
Dalam kesempatan itu, Alhudri kepada pihak sekolah mengingatkan agar selalu mengawasi setiap pembangunan yang masuk ke sekolah, sehingga tidak terkesan asal jadi.
"Pembangunan harus ber orientasi pada kebutuhan, tepat guna, tepat pakai, bermutu bagus, dan tidak menyalahi aturan. Sehingga tidak ada lagi bangunan asal jadi," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Beber Meriah, Sukardi, mengucapkan terimakasih atas kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Aceh ke wilayah kerjanya.
"Terimakasih atas kunjungannya Pak Kadis, insya Allah kami bersama kepala sekolah di Bener Meriah akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk dalam menerapkan BEREH di sekolah-sekolah," katanya. [DPA]