Kadisdik Aceh Kunjungi UIN Ar-Raniry, Apa yang Dibahas?
Font: Ukuran: - +
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis melakukan kunjungan ke Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, kehadirannya bersama jajaran disambut langsung oleh Rektor Mujiburrahman. [Foto: Humas UINAR]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis melakukan kunjungan ke Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, kehadirannya bersama jajaran disambut langsung oleh Rektor Mujiburrahman di Ruang Kerjanya, Jumat (21/6/2024).
Kadisdik Aceh, Marthunis mengatakan, bahwa kunjungan tersebut dalam rangka menjalin silaturahmi serta untuk menerima beberapa masukan dari para guru di Kampus Keagamaan Islam terbesar di Aceh ini.
“Kami memiliki dua orang tua, yaitu UIN Ar-Raniry dan USK, untuk itu kami ingin meminta masukan dari para guru-guru kami, khususnya dalam penguatan kurikulum pendidikan islam dan kearifan lokal di Aceh,” ujarnya.
Dikatakan, sebagai mana diketahui, bahwa kampus UIN Ar-Raniry telah banyak melahirkan para pendidik yang telah dibekali dengan berbagai pengetahuan yang berbasis Islami. Tentu, banyak hal yang ingin kami terima masukan untuk penguatan kurikulum pendidikan Islam bagi siswa-siswa di sekolah yang ada di Aceh.
Marthunis menyatakan, sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, isu kurikulum Islami menjadi sangat penting untuk diperkuat dan diterapkan pada sekolah, banyak tenaga pendidik bidang keagamaan lahir dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh, ke depan perlu diperkuat kerja sama untuk menjelankan kurikulum pendidikan islami di sekolah.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mujiburrahman menyambut baik atas kunjungan silaturrahim Kadisdik Aceh, banyak hal dapat dilakukan bersama untuk masa depan pendidikan Aceh, khususnya peningkatan mutu pendidikan di Aceh.
“Menurut saya, memperbaiki Aceh di masa depan ada dua hal, yaitu memperbaiki Agama dan memperbaiki pendidikan. Untuk itu, kami siap dilibatkan untuk memberikan masukan demi pendidikan Aceh di masa mendatang,” ujarnya.
Rektor menyebut, salah satu hal yang sangat krusial dibidang pendidikan di Aceh saat ini, proses pengelolaan pendidikan di Aceh belum singkron antara provinsi dengan kabupaten/kota, kita berharap Dinas Pendidikan Provinsi Aceh harus memiliki ‘power’ dalam mengelola pendidikan di seluruh wilayah Aceh.
“Jadi semua dinas di kabupaten/kota harus singkron dalam menjalankan kurikulum pendidikan, semua tingkatan pendidikan harus singkron di bawah payung pemerintah Aceh melalui Disdik Aceh,” kata Prof Mujib.
Ke depan, Dinas Pendidikan Provinsi dapat melakukan koordinasi maksimal dengan Dinas kabupaten/kota, jika Disdik Aceh telah memiliki power dalam mengelola pendidikan di Aceh, maka program atau kurikulum yang telah disusun akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Jika kurikulum pendidikan Islami ini dapat berjalan dengan baik di sekolah, maka persoalan yang selama ini kami temukan, seperti tamatan SMA belum bisa baca Quran, juga terjadi ketimpangan moral dan etika, sopan santun dan tutur kata, itu akan teratasi dengan berjalannya kurikulum tersebut,” pungkasnya. [*]