Beranda / Berita / Aceh / Kadis ESDM Aceh: Sumber Daya Alam Harus Dimanfaatkan, Kita Butuh Investor

Kadis ESDM Aceh: Sumber Daya Alam Harus Dimanfaatkan, Kita Butuh Investor

Senin, 04 Mei 2020 13:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur mengatakan, kekayaan sumber daya alam (SDA) harus dimanfaatkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk memanfaatkan SDA, tentu butuh investor karena mereka punya modal dan teknologi.

"Dalam hal ini tentu setiap investor ini ingin ada satu kepastian. Baik itu kepastian keamanan, kenyamanan, manfaat dan keuntungan," jelas Kadis ESDM Aceh itu saat dihubungi Dialeksis.com, Senin (4/5/2020).

Mahdinur menyebutkan, salah satu contohnya investasi di Aceh melalui pembangunan pabrik batu marmer dan granit di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa investor mulai melirik Aceh untuk penanaman modal.

"PT Fajar Gelora Inti atau Fagetti akan berinvestasi di Aceh. Kita sedang menunggu kesepakatan dengan PT PEMA (PT Pembangunan Aceh) seperti administrasi dan sebagainya. Targetnya tahun ini sudah realisasi seperti perizinan dan administrasi, tahun depan sudah pembangunan fisik," ungkap Mahdinur.

Ia melanjutkan, dunia pertambangan tentu berbeda dengan sektor lain. Katakanlah bahan tambang mineral dan batubara. Selain studi kelayakan, investor juga melihat faktor ekonomi harga sekarang.

"Kalau tidak cocok dari segi tersebut, ya dia mundur dulu," jelas Mahdinur.

"Seperti migas, kalau gas itu kan dieksploitasi kalau sudah pasti pasar. Ketika belum ada kepastian, dia tidak mau eksploitasi. Beda dengan minyak, kalau sudah ditambang, sudah pasti ada pembeli. Intinya, semuanya sangat bergantung pada ekonomi, suplayer dan permintaan saat itu," tambahnya.

Mahdinur berujar, melihat animo para investor ke Aceh, hal ini membuktikan bahwa Aceh menjadi tempat yang aman dalam berinvestasi. Terlebih pihak Pemerintah Aceh melalui Dinas ESDM Aceh selalu memberi informasi-informasi yang baik terhadap kemudahan kebutuhan investasi di Aceh.

"Kalau ada kerikil-kerikil kecil itu kita anggap biasa, di manapun daerahnya pasti ada. Tidak ada sesuatu yang fatal terjadi di Aceh dan belum ada laporan investor atau perusahaan tambang yang sudah berjalan, merasa sifatnya sangat signifikan, itu tidak ada," jelas Kadis ESDM Aceh.

Mahdinur kembali menegaskan, untuk lahirnya industri tentu perlu adanya investor. Sedangkan dalam dunia bisnis harus ada yang namanya kepastian hukum, keamanan dan perolehan keuntungan.

"Ini sudah menjadi hakikat dalam sebuah kegiatan bisnis. Itu yang selalu kita sampaikan kepada masyarakat," katanya.

"Kalau tidak ada investasi, maka susah Aceh ini akan maju. Dengan adanya investasi akan membuka lapangan kerja sehingga ada peredaran uang di Aceh," tambahnya.

Ia berharap kepada masyarakat terutama mahasiswa sebagai kaum inteletual, supaya bisa menyampaikan kembali ke masyarakat tentang pentingnya inevstasi.

"Kita harap semua masyarakat menyadari, kalau kita punya sumber daya alam, namun tidak kita manfaatkan, tentu itu tidak berguna. Meski begitu, bukan berarti kita mengabaikan semua ketentuan yang berlaku," jelas Mahdinur.

"Ini semua perlu dukungan masyarakat dan pihak-pihak stakeholder agar tumbuhnya industri di Aceh ke depan," pungkasnya. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda