kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kadis ESDM Aceh Bersama Pertamina dan Hiswana Migas Tinjau Vaksinasi Petugas SPBU

Kadis ESDM Aceh Bersama Pertamina dan Hiswana Migas Tinjau Vaksinasi Petugas SPBU

Senin, 06 September 2021 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kadis ESDM Aceh, Ir Mahdinur MT, bersama Karo Humpro Setda Aceh, Muhammad Iswanto saat meninjau vaksinasi Covid-19 bagi pegawai SPBU, di Gedung Banda Aceh Convention Hall (BACH), Senin (6/9/2021). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Petugas dari sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan agen gas elpiji di Kota Banda Aceh menjalani vaksinasi Covid-19, Senin (6/9/2021).

Vaksinasi tersebut dilakukan untuk mengoptimasi pelayanan terhadap konsumen PT. Pertamina, lantaran mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan BBM dan Gas bagi masyarakat.

Kegiatan vaksinasi tersebut berlangsung di Gedung Banda Aceh Convention Hall yang ditinjau langsung oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Ir Mahdinur MT, bersama Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, Sales Area Manager Branch Aceh, Sonny Indro Prabowo dan Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Aceh Faisal Budiman.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Ir Mahdinur MT mengatakan, pelaksanaan vaksinasi bagi petugas dari sejumlah SPBU dan agen gas elpiji di Banda Aceh itu merupakan tindak lanjut dari kebijakan Gubernur Aceh dan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, yang menganjurkan agar semua pihak dan masyarakat harus mengikuti vaksinasi.

“Rekan SPBU juga masih ada kaitannya dengan kita (Dinas ESDM). Jadi kita dengan PT. Pertamina Wilayah Aceh dan stakeholder lainnya sudah mengadakan rapat agar nanti semua di bawah pengawasan mereka, termasuk elemen penyaluran elpiji, agar dapat melakukan vaksinasi,” kata Mahdi.

Nantinya, para petugas SPBU seluruh Aceh juga akan didata untuk melihat cakupan yang telah melakukan vaksinasi dan belum, sehingga pimpinan dapat mengarahkan para petugas yang enggan untuk segera melakukan vaksinasi.

“Semua itu untuk kesehatan dan antisipasi kita (pemerintah), agar segala kemungkinan ke depan, kita semua bisa terhindar dari Covid 19. Harapan kita juga dalam 1 bulan ini semua petugas SPBU dan agen Elpiji sudah melakukan vaksinasi,” ujarnya.

Sales Area Manager Branch Aceh, Sonny Indro Prabowo menyebutkan, ada sekitar 20 hingga 30 orang petugas SPBU dan agen gas Elpiji di Banda Aceh yang melakukan vaksinasi pada tahapan pertama hari ini. Untuk tahapan pertama katanya, mayoritas diikuti oleh petugas di Kota Banda Aceh saja. Namun demikian ada beberapa SPBU yang sudah terlebih dahulu melakukan vaksinasi secara mandiri.

“Memang ada beberapa SPBU sudah melakukan vaksinasi mandiri. Jadi sebagian yang belum itu kita ikut kan di sini, kalau untuk diluar wilayah Banda Aceh kemungkinan kami akan koordinasikan lagi lokasi dan waktunya,” kata Sonny.

Ia mengungkapkan, setidaknya ada 5 dari 13 SPBU yanga ada di Banda Aceh yang sudah melakukan vaksinasi bagi petugasnya. 

“Kita menargetkan semua petugas harus melakukan vaksinasi,” ujarnya.

Untuk petugas yang tidak melakukan vaksinasi, kata Sonny, pihaknya juga akan menindak tegas. 

“Sanksinya juga cukup tegas bagi yang tidak ingin divaksin. Seperti (pemberlakukan) syarat perpanjangan kontrak, bahwa seluruh pegawainya harus sudah vaksin,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Aceh Faisal Budiman, menyampaikan bahwa, vaksinasi yang dilaksanakan pada hari ini bukanlah aksi pertama, melainkan pihaknya sudah melakukannya secara mandiri.

“Hal ini menunjukkan bahwa kami serius melaksanakan anjuran dari Gubernur dan Sekda untuk vaksinasi, kita juga sudah sebarkan surat edaran ke seluruh SPBU yang ada di Aceh agar segera melakukan vaksinaasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pihaknya juga sudah menyurati semua SPBU agar segera melakukan vaksinasi bagi pegawainya. Untuk lokasi vaksinasi, bagi para pegawai di daerah, dianjurkan untuk melakukannya di daerah masing-masing, baik di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu proses pelayanan.

“Jangan nanti sudah jauh-jauh datang ke sini justru mengganggu pelayanan,” pungkasnya. [HA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda