Beranda / Berita / Aceh / Kabar Gembira, Aceh Masuk 10 Besar Lulusan Terbanyak SBMPTN

Kabar Gembira, Aceh Masuk 10 Besar Lulusan Terbanyak SBMPTN

Senin, 14 Juni 2021 22:20 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri MM. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah melalui Lembaga Tes Masuk ke perguruan Tinggi (LTMPT) telah mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021. 

Ketua Tim Pelaksana Eksekutif LTMPT, Mohammad Nasih dalam konferensi pers daring melalui zoom meeting dan Kanal YouTube resmi LTMPT menyebutkan bahwa total daya tampung yang disediakan pada SBMPTN pada tahun ini sebanyak 197.657 orang peserta. 

Sedangkan jumlah peserta yang dinyatakan diterima di SBMPTN sebanyak 184.942 orang peserta 

Pada kesempatan yang sama Muhammad Nasih juga menyampaikan sejumlah provinsi yang pesertanya paling banyak diterima di SBMPTN 2021. 

Menurut Muhammad Nasih, ada 10 provinsi yang peserta paling banyak diterima SBMPTN 2021. 

Secara Nasional, ungkap Nasih, Provinsi Jawa Timur menjadi posisi pertama terbanyak yang diterima di SMBPTN dengan jumlah 25.232 peserta

Posisi kedua disusul Jawa Barat sebanyak 18.899 peserta dan Jawa Tengah di posisi ketiga dengan jumlah 16.104 orang peserta. 

Selanjutnya, Sumatera Utara 14.331 peserta, DKI Jakarta 9.526 peserta, Sulawesi Selatan 9.372 peserta, Sumatera Barat 8.028 peserta, Aceh 6.888 peserta, Lampung 5.374 peserta, Sumatera Selatan sebanyak 5.113.

Sedangkan untuk persentase peserta yang di terima berdasarkan jurusan, untuk jurusan Saintek Aceh menduduki peringkat ke 7 dengan jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 16.767 dan yang lulus sebanyak 3.442 dengan persentase kelulusan sebanyak 20,53 persen. 

Dalam hal ini, Aceh luar biasa menurut Muhammad Nasih seperti yang disampaikan dalam zoom metting tersebut.

Sedangkan untuk kelompok Sosial dan Humaniora (soshum), Aceh menduduki peringkat ke 9 dengan jumlah peserta sebanyak 16.767 yang lulus sebanyak 3.446 orang atau sebesar 20,55 persen.

Menanggapi masuknya Aceh ke dalam 10 besar nasional yang lolos SBMPTN, Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pencapaian dan keberhasilan tersebut. 

Apresiasi tersebut ditujukan Nova Iriansyah ini kepada jajaran Dinas Pendidikan Aceh dan warga sekolah yang terdiri dari Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah, guru, tenaga Pendidik lainnya, Komite Sekolah dan orang tua murid. 

Sementara itu secara terpisah Kadis Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri MM mengajak seluruh masyarakat Aceh terutama kampus untuk bersinergi guna pencapaian pendidikan Aceh yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

"Hasil yang kita banggakan ini tidak terlepas dari hasil kerja keras para warga sekolah walaupun dalam masa pendemi namun prestasi anak didik kita menuju ke perguruan tinggi sudah sangat baik. Ini harus kita apresiasi sebagai hasil kerja keras para Pendidik dan Tenaga Kependidikan kita," ujar Alhudri melalui siaran pers yang diterima Dialeksis.com, Senin (14/6/2021).

"Semoga kita dapat terus meningkatkan mutu lulusan kita untuk dapat di terima di perguruan tinggi negeri," sambungnya.

Selain melalui jalur SBMPTN, Pemerintah juga membuka Jalur Undangan atau lebih dikenal SNMPTN. 

Melalui jalur tersebut Aceh juga masuk dalam kelompok 10 besar provinsi yang di terima di perguruan Tinggi melalui Jalur SNMPTN. Dari sebanyak 15.290 peserta yang mendaftar sebanyak 5.626 di terima atau sebesar 36.80 persen.

"Jika kita jumlahkan saat ini jumlah lulusan SMA dan SMK dari Aceh yang telah di terima masuk ke perguruan tinggi adalah sebanyak 12.514. dengan rincian 5,626 (37%) peserta diterima masuk dari SNMPTN dan 6.888 (41%) melalui jalur SBMPTN," jelas Alhudri.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan meminta kepada para kepala sekolah dan guru agar tetap melakukan pendampingan dan pendataan bagi anak-anak didiknya yang sudah diterima di Perguruan Tinggi baik melalui Jalur SNMPTN dan SBMPTN.

"Biasanya setelah pengumuman SBMPTN akan banyak pihak yang melakukan penipuan dengan membuat situs palsu pendaftaran, sehingga kita meminta peran aktif para guru untuk mendampingi anak didiknya saat mendaftar ke perguruan tinggi pilihannya agar tidak menjadi korban penipuan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," pungkasnya. [AKH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda